Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kesepakatan Brexit May Berpeluang Cerah, Bursa Eropa Bangkit

Bursa Eropa berhasil mematahkan rangkaian pelemahannya pada perdagangan Selasa (26/3/2019), didorong saham layanan kesehatan serta indikasi bahwa kesepakatan Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May soal Brexit berpeluang memperoleh dukungan.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa berhasil mematahkan rangkaian pelemahannya pada perdagangan Selasa (26/3/2019), didorong saham layanan kesehatan serta indikasi bahwa kesepakatan Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May soal Brexit berpeluang memperoleh dukungan.

Berdasarkan data Reuters, indeks saham Stoxx 600 Eropa ditutup menguat 0,8%, setelah tertekan di zona merah selama empat hari perdagangan beruntun sebelumnya.

Penguatan Stoxx didorong indeks saham di Swiss dan Paris yang nyaris melonjak 1%, berikut indeks saham di Frankfurt yang menguat 0,6%. Indeks saham di Milan juga naik 0,4% dan indeks FTSE London berakhir naik 0,26%.

Indeks saham di Dublin, yang dinilai sebagai barometer perkembangan Brexit, pun melonjak dari level terendahnya dalam lima pekan yang dibukukan pada awal sesi perdagangan dan ditutup naik 0,2%.

Dua anggota parlemen yang berpandangan eurosceptic mengindikasikan kemungkinan persetujuan mereka untuk mendukung kesepakatan Brexit yang telah diupayakan May setelah parlemen mengambil kendali atas proses Brexit selama sehari.

Anggota parlemen Inggris akan mengadakan voting tentang berbagai opsi Brexit pada Rabu (27/3/2019) waktu setempat.

Hal ini memberikan parlemen peluang untuk mengindikasikan apakah mereka dapat menyetujui kesepakatan dengan hubungan yang lebih dekat pada Uni Eropa sebelum mencoba mendorong pemerintah ke arah tersebut.

"Apa pun yang dapat dianggap menurunkan risiko 'hard Brexit' akan mengurangi kemungkinan salah satu risiko penurunan utama terhadap prospek ekonomi global,” ujar Kallum Pickering, ekonom senior di Berenberg.

"Entah itu parlemen di Inggris, yang ingin mempertahankan hubungan dekat dengan UE, mendapatkan lebih banyak kontrol, atau Theresa May memiliki peluang yang lebih baik untuk meloloskan kesepakatannya,” lanjut Pickering.

Hampir tiga tahun pascareferendum keanggotaan Uni Eropa 2016, dan empat hari sebelum batas waktu Inggris seharusnya meninggalkan blok tersebut (Brexit), masih belum jelas bagaimana, kapan atau bahkan jika Brexit akan terjadi. Sikap Parlemen Inggris dan pemerintah masih terpecah belah.

Selama empat sesi terakhir, bursa saham regional telah melemah 2,6% didorong oleh kekhawatiran tentang pelemahan ekonomi global, ketidakpastian Brexit, dan kemungkinan resesi di Amerika Serikat.

Rebound Stoxx turut ditopang indeks layanan kesehatan yang membukukan kenaikan terbesar di antara sektor-sektor pada Stoxx 600, yakni 1,5%, didorong penguatan saham ConvaTec Group dan Novartis.

Sementara itu, saham Airbus yang naik 2% berada di antara yang membukukan dorongan terbesar untuk bursa saham di Paris, setelah produsen pesawat terbang ini menandatangani kesepakatan bernilai puluhan miliar dolar untuk menjual 300 pesawat kepada China.

Adapun indeks FTSE 100 London terkerek oleh saham perusahaan energi setelah harga minyak mentah naik. Meski demikian, pulihnya nilai tukar pound sterling terhadap dolar AS membatasi kenaikan FTSE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper