Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Global Rontok, IHSG Terseret Turun

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah lebih dari 1% pada perdagangan hari ini, Senin (25/3/2019), di tengah pelemahan bursa saham global.
Pengunjung menggunakan smartphone di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smartphone di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah lebih dari 1% pada perdagangan hari ini, Senin (25/3/2019), di tengah pelemahan bursa saham global.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berakhir melemah 1,75% atau 114,02 poin di level 6.411,25, dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (22/3), IHSG masih mampu berakhir di level 6.525,27 dengan penguatan 0,36% atau 23,50 poin.

IHSG mulai tergelincir dari penguatannya dengan dibuka turun 0,79% atau 51,42 poin di level 6.473,86 pagi tadi. Penurunan yang dibukukan pada akhir perdagangan hari ini adalah yang terbesar sejak merosot sekitar 2% pada 11 Oktober.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.391,52 – 6.474,65.

Seluruh sembilan sektor berakhir di zona merah, dipimpin sektor consumer goods (-2,77%), aneka industri (-2,46%), dan properti (-1,75%).

Dari 629 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 109 saham menguat, 315 saham melemah, dan 205 saham stagnan.

Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing turun 8,96% dan 3,02% menjadi penekan utama pergerakan IHSG hari ini.

Investor asing pun kembali membukukan aksi jual bersih. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp147,84 miliar pada perdagangan hari ini.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir merosot 1,92% atau 11,01 poin di level 561,65, setelah mampu ditutup naik 0,38% atau 2,16 poin di posisi 572,67 pada Jumat (22/3).

Indeks saham lainnya di Asia rata-rata juga berakhir turun cukup tajam hari ini, di antaranya indeks FTSE Malay KLCI (-1,05%), indeks FTSE Straits Times Singapura (-1,06%), dan indeks PSEi Filipina (-1,88%). 

Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing bahkan berakhir anjlok 2,45% dan 3,01%, indeks Kospi Korea Selatan merosot 1,92%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing berakhir melemah 1,97% dan 2,37%. 

Kekhawatiran seputar kekuatan ekspansi global menekan pasar saham global hari ini. Pekan lalu, Gubernur The Fed Jerome Powell mengutarakan komentar yang mengindikasi rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut untuk menunda kenaikan suku bunga tahun ini.

Ini tampaknya mengkonfirmasi sikap dovish The Fed sekaligus mendatangkan kekhawatiran baru tentang perlambatan negara adidaya tersebut.

Kekhawatiran itu memburuk pada Jumat (22/3/2019) waktu setempat, menyusul rilis indikator ekonomi di Eropa dan AS yang terbukti buruk. Sementara itu, kurva imbal hasil obligasi terbalik untuk pertama kalinya sejak 2007. Pergerakan ini dipandang sebagai pertanda resesi di AS.

"Saya sudah berulang kali menyatakan bahwa pasar obligasi secara global, bersama dengan sikap dovish bank-bank sentral, telah menunjukkan bahwa perlambatan sedang berjalan,” ujar Jeffrey Halley, pakar strategi pasar senior di Oanda, Singapura.

Amerika Serikat, lanjut Halley, setidaknya dapat memangkas suku bunga dan memberlakukan perangkat-perangkat moneter. Namun keadaan bisa lebih buruk bagi Eropa dan Jepang, di mana mereka tidak bisa melakukannya.

“Sampai perundingan perdagangan AS-China berakhir lebih baik atau lebih buruk, terlalu dini untuk memprediksi seberapa dalam kedatangan perlambatan akan terjadi atau kapan itu akan terjadi,” tandasnya, seperti dikutip Bloomberg.

Indeks MSCI untuk saham emerging market turun 1,4% menuju penurunan harian terbesarnya sepanjang tahun ini, didorong pelemahan di Asia. Indeks saham di Johannesburg, Mumbai, and Istanbul juga melemah terseret aksi jual saham global, berdasarkan data Reuters.

Saham-saham penekan IHSG:                   

Kode

(%)

ICBP

-8,96

BMRI

-3,02

UNVR

-2,49

ASII

-2,76

GGRM

-4,77

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

FREN

+4,27

TPIA

+1,79

BTPN

+2,22

ITMG

+2,25

PTBA

+1,22

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper