Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten makanan dan minuman PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. membukukan kenaikan penjualan bersih sebesar 7,9% menjadi Rp38,41 triliun pada 2018, dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang senilai Rp35,61 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI pada Jumat (22/3/2019), emiten dengan kode saham ICBP ini, mengumumkan kinerja keuangan untuk periode satu tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018.
Di sisi lain, laba usaha naik 23,5% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp6,45 triliun dari Rp5,22 triliun. Adapun marjin laba usaha naik menjadi 16,8% dari 14,7%.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 20,5% menjadi Rp4,58 triliun dari Rp3,8 triliun pada tahun sebelumnya. Sementara itu, marjin laba bersih meningkat 120 bps menjadi 11,9%.
Direktur Utama dan Cheif Executive Officer Indofood CBP Sukses Makmur Anthoni Salim mengatakan di tengah kondisi di mana tingkat permintaan atas produk-produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) tidak mengalami banyak perubahan, ICBP mampu meraih kinerja yang baik dengan mencatatkan pertumbuhan laba per saham yang tinggi. Laba per saham tercatat naik 20,2% menjadi Rp392, dari Rp326 pada tahun sebelumnya.
Memasuki 2019, industri FMCG di Indonesia diharapkan akan bertumbuh seiring dengan meningkatnya perekonomian. Namun, tingkat persaingan diperkirakan akan tetap ketat.
"Ke depannya, kami akan terus fokus pada upaya untuk meraih pertumbuhan dengan memperkuat kehadiran kami di pasar, mengembangkan merek-merek kami agar tetap relevan terhadap konsumen, serta meningkatkan daya saing," paparnya dalam keterangan resmi.
ICBP memiliki kegiatan usaha yang terdiversifikasi, antara lain mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta minuman. Selain itu, perseroan juga menjalankan kegiatan usaha kemasan yang memproduksi, baik kemasan fleksibel maupun karton, untuk mendukung kegiatan usaha intinya.
Kegiatan operasional perseroan didukung oleh lebih dari 50 pabrik yang tersebar di berbagai wilayah utama di Indonesia. Selain di Indonesia, produk ICBP juga hadir di lebih dari 60 negara di dunia.
Pada awal perdagangan Jumat (22/3), saham ICBP berada pada level Rp10.350 per saham, turun 25 poin atau melemah 0,24% dari perdagangan hari sebelumnya. Dalam tiga bulan terakhir, saham ICBP telah menguat 5,34%.
Saat ini, saham ICBP diperdagangkan pada Price Earning Ratio (PER) 26,01 kali. Kapitalisasi pasar ICBP mencapai Rp120,7 triliun.