Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Berhati-hati, IHSG Pertahankan Rebound

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,04% atau 2,43 poin di level 6.482,71, setelah dibuka rebound dengan penguatna 0,1% atau 6,61 poin ke level 6.486,88.
Bursa Asia MSCI/Reuters
Bursa Asia MSCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup rebound dengan penguatan tipis pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (20/3/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,04% atau 2,43 poin di level 6.482,71, setelah dibuka rebound dengan penguatna 0,1% atau 6,61 poin ke level 6.486,88.

IHSG mampu rebound setelah pada akhir perdagangan Selasa (19/3) ditutup melemah 0,45% atau 29,17 poin ke level 6.480,28. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.463,94 – 6.498,43.

Empat dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin sektor tambang dengan penguatan 0,49% dan disusul sektor finansial yang menguat 0,3%.

Di sisi lain, lima sektor lainnya melemah dan menahan laju penguatan IHSG lebih lanjut, dipimpin oleh infrastruktur dengan pelemahan 0,82%.

Dari 628 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 177 saham menguat, 195 saham melemah, dan 256 saham stagnan.

Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Bank Danamon Tbk. (BDMN) yang masing-masing menguat 0,81% dan 3,37% menjadi penopang utama penguatan IHSG hari ini.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup menguat 0,46 poin atau 0,08% ke level 567,45, setelah dibuka rebound dengan penguatan 0,17% atau 0,96 poin ke level 567,95.

Indeks saham lainnya di Asia cenderung bergerak variatif merah hari ini, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing menguat 0,26% dan 0,2%, sedangkan indeks Shanghai Composite melemah 0,01%, dan indeks Kospi melemah 0,02%.

Bursa saham di Asia secara keseluruhan bergerak hati-hati di tengah ekspektasi sikap dovish bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve.

Bank sentral AS diperkirakan akan mempertahankan suku bunga dan memangkas jumlah proyeksi kenaikan tahun ini, memperkuat sikap "sabar" terhadap kebijakan moneternya.

Kesabaran yang ditafsirkan sebagai tanda untuk menahan kenaikan suku bunga telah datang ketika AS dan negara lain mulai menunjukkan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Sejumlah pelaku pasar memperkirakan tidak ada kenaikan suku bunga tahun ini dan beberapa lainnya bahkan membangun taruhan untuk pemangkasan pada tahun 2020.

"Beberapa pelaku pasar memperkirakan The Fed akan sedikit di sisi netral. The Fed akan optimis, tetapi tidak terlalu optimis, untuk mengirim pesan netral pasar," kata David Madden, analis di CMC Markets.

Di sisi lain, pelaku pasar juga melakukan aksi jual hari ini, yang sebagian dipicu laporan kekhawatiran bahwa China akan bereaksi negatif terhadap tuntutan AS dalam pembicaraan perdagangan antara kedua negara.

Namun, pada umumnya pelaku pasar tetap berpegang pada harapan kesepakatan perdagangan antara pemerintah AS dan China ketika para pejabat dari kedua belah pihak terkunci dalam perundingan.

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dikabarkan berencana mengunjungi China pekan depan untuk mengadakan putaran baru negosiasi perdagangan dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He.

“China ingin mencapai kesepakatan jadi saya tidak terlalu khawatir. Selama mereka mengadakan pertemuan, banyak hal akan berjalan baik,” ujar Wang Shenshen, pakar strategi di Tokai Tokyo Research Center, seperti dikutip Reuters.

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

UNVR

+0,81

BDMN

+3,37

BMRI

+0,68

BBCA

+0,27

UNTR

+1,18

Saham-saham penekan IHSG:                   

Kode

(%)

FREN

-6,90

ASII

-0,68

TCPI

-6,76

KLBF

-2,26

CPIN

-0,98

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper