Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kesepakatan Dagang AS-China Tak Pasti, Indeks S&P 500 Tergelincir

Indeks S&P 500 berakhir tergelincir ke zona merah pada perdagangan Kamis (14/3/2019), setelah mampu naik tiga hari beruntun sebelumnya, terbebani ketidakpastian seputar kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Bursa AS
Bursa AS

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks S&P 500 berakhir tergelincir ke zona merah pada perdagangan Kamis (14/3/2019), setelah mampu naik tiga hari beruntun sebelumnya, terbebani ketidakpastian seputar kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup turun 0,09% atau 2,44 poin di level 2.808,48, indeks Nasdaq Composite melandai 0,16% atau 12,50 poin ke level 7.630,91, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average mampu berakhir naik tipis 0,03% atau 7,05 poin di level 25.704,94.

Presiden AS Donald Trump dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin pada Kamis mengatakan bahwa diskusi dengan China untuk mengakhiri perang dagang antara kedua negara telah mengalami progres dengan cepat, meskipun Trump belum bisa mengatakan apakah kesepakatan final akan tercapai.

Trump dan Presiden China Xi Jinping diperkirakan akan mengadakan pertemuan di Florida bulan ini, tetapi belum ada tanggal yang ditetapkan. Sumber terkait mengatakan kepada Reuters bahwa ada wacana tentang kemungkinan berlangsungnya pertemuan itu pada bulan depan.

Bloomberg melaporkan pada hari Kamis bahwa pertemuan antara keduanya lebih besar kemungkinan terjadi paling cepat pada April.

Saham produsen chip, yang mengandalkan China untuk sebagian besar pendapatan mereka, pun kehilangan kekuatannya, dengan indeks chip Philadelphia SE turun 0,6%.

"Kabar baiknya adalah berita yang agak negatif mengenai perdagangan China tidak lagi merusak segalanya,” ujar Art Hogan, kepala strategi pasar di National Securities di New York.

“Tapi menembus level resistensi berikutnya adalah tembok yang harus dilalui. Ini menunjukkan kita mungkin terikat dengan kisaran 2.750 hingga 2.800 hingga mendapatkan jawaban untuk perdagangan China, Brexit dll.,” lanjutnya merujuk pada level S&P 500.

Dalam serangkaian perkembangan voting terkini di Inggris, anggota parlemen memberi suara pada hari Kamis untuk mengupayakan penundaan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

Sementara itu, , saham Boeing Co. kembali turun dan melorot 1%. Produsen pesawat terbesar di dunia ini menghadapi pukulan setelah pesawat jet 737 MAX produksinya dilarang untuk terbang secara global menyusul kecelakaan fatal di Ethiopia pada Minggu (10/3).

Saham Facebook Inc juga turun 1,8% menjadi US$170,17 setelah layanan jaringan sosial terbesar di dunia ini bermasalah (down) sehingga membuat frustrasi para penggunanya di seluruh dunia selama sekitar 24 jam. Facebook mengatakan telah memulihkan layanan ke aplikasi utamanya dan Instagram.

Usai penutupan perdagangan, saham Facebook turun 1,5% setelah CEO Mark Zuckerberg mengatakan dalam unggahan di blognya bahwa chief product officer Chris Cox akan keluar dari  perusahaan.

Di sisi lain, saham Apple mampu naik 1,1% menjadi US$183.73, memperpanjang penguatan sebelumnya, setelah broker Cowen and Co. memulai cakupan perusahaan dengan rating "outperform". Penguatan saham teknologi yang dipimpin Apple telah menopang pasar baru-baru ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper