Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arkha Jayanti Persada Tunda IPO Setelah Pilpres

Calon emiten bidang manufaktur PT Arkha Jayanti Persada menunda rencana pencatatan saham yang semula dijadwalkan pada Maret 2019 menjadi Mei 2019. 
Pengunjung beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (13/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (13/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten bidang manufaktur PT Arkha Jayanti Persada menunda rencana pencatatan saham yang semula dijadwalkan pada Maret 2019 menjadi Mei 2019. 

President Commisioner Arkha Jayanti Persada Devon Widodo Prawiroyudo mengatakan, perseroan mengganti tahun buku dari semula menggunakan tahun buku Agustus 2018 menjadi tahun buku Desember 2018. Dengan demikian, rencana pencatatan saham yang semula dijadwalkan pada Maret 2019, mundur menjadi Mei 2019. 

"Kebetulan kami ganti buku. Sebelumnya menggunakan buku Agustus 2018, menjadi buku Desember 2018. Kami mungkin [listing] di bulan Mei 2019," katanya saat dimintai konfirmasi Bisnis.com, Selasa (12/3/2019). 

Dia mengatakan, perseroan menunda pencatatan saham di BEI usai Pilpres karena dinilai lebih kondusif. Di samping itu, pemegang saham menginginkan agar pencatatan saham dilakukan setelah penyelenggaraan Pilpres. 

Kendati rencana IPO ditunda, perseroan mengklaim penawaran saham telah oversubscribe. "Pemegang ingin setelah Pemilu saja, biar lebih kondusif. Kemarin juga oversubscribe," imbuhnya. 

Lebih lanjut, Corporate Finance PT UOB Kay Hian Sekuritas Rudi Ho mengatakan, persentase jumlah saham yang akan dilepas tidak berubah atau sesuai dengan prospektus awal. 

Berdasarkan prospektus yang dirilis pada 19 Februari 2019, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 500 juta saham baru atau setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum. Adapun, pencatatan saham di BEI dijadwalkan 12 Maret 2019. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper