Bisnis.com, JAKARTA — PT Siloam International Hospitals Tbk. mencatatkan pendapatan tumbuh 12,41% ke level Rp5,9 triliun dari posisi Rp5,30 triliun pada 2017.
Dalam keterangan resmi yang dirilis perseroan, pendapatan operasional bersih meningkat 13% menjadi Rp4.4 miliar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Melalui segmen Rumah Sakit Dewasa Siloam terus memberikan berkontribusi yang baik pada pertumbuhan pendapatan dan pendapatan perseroan.
Rumah Sakit Dewasa bagian Timur dan Rumah Sakit Dewasa bagian Barat mengalami pertumbuhan EBITDAR masing-masing sebesar 15% dan 14% dan EBITDA masing-masing sebesar 14% dan 16% pada 2018 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Perusahaan terus memperluas jaringan rumah sakit dengan membuka 4 jaringan baru rumah sakit pada tahun 2018. Rumah sakit tersebut telah mulai memberikan kontribusi yang kuat untuk pertumbuhan pendapatan.
Perseroan mendorong efisiensi operasional dan meningkatkan volume pasien di rumah sakit yang baru dibuka, rumah sakit tersebut akan mulai berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan SILO pada tahun-tahun mendatang.
Baca Juga
Secara keseluruhan, laba operasional sebesar Rp192 miliar, turun 12,6% dari 2017.
“Namun seperti rumah sakit dewasa kami terus berkinerja baik dan rumah sakit baru kami menumbuhkan volume dan pendapatan pasien, kami mengharapkan untung memperluas,” tulis manajemen dalam keterangan resmi yang dihimpun, Selasa (5/3/2019).
Lebih lanjut, perseroan mencatat pertumbuhan penerimaan pasien rawat inap sebanyak 206.000 pada 2018, tumbuh 11% dibandingkan dengan 2017. Rata-rata pendapatan per hari rawat inap tumbuh 2% menjadi Rp4,93 juta.
Kunjungan ke Unit Gawat Darurat naik menjadi 294.000,meningkat + 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Tingkat konversi dari UGD ke Unit Rawat Inap stabil 40% pada 2018.
Pertumbuhan volume rawat inap dan pendapatan per pasien ini menyebabkan pendapatan rawat inap meningkat sebesar 11% menjadi Rp3,52 triliun. SILO menerima 2,39 juta kunjungan rawat jalan pada 2018 meningkat 8% dibandingkan dengan 2017.
Pendapatan rata-rata rawat jalan campuran per kunjungan meningkat 4% menjadi Rp846.000. Pertumbuhan yang kuat dalam volume rawat jalan ini menyebabkan peningkatan pendapatan rawat jalan meningkat 14% menjadi Rp2.4 triliun.
Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur Siloam menyatakan bahwa dirinya bangga dengan upaya saya tim manajemen dalam berhasil memberikan pertumbuhan pendapatan yang kuat dan hasil operasional pada tahun 2018.
“Segmen rumah sakit Siloam Dewasa bagian Timur dan Dewasa bagian Barat mengalami EBITDAR dua digit dan kuat pertumbuhan EBITDA. Perusahaan kami masih dalam tahap ekspansi dan terus membuka rumah sakit,” ujarnya.
Dia menambahkan, rumah sakit baru membutuhkan periode tertentu untuk mencapai pertumbuhan pendapatan sehingga, saat rumah sakit baru mulai berkembang, Ketut berharap dapat mendorong pertumbuhan pendapatan yang kuat dalam waktu dekat.
“Pemegang saham, staf kami, dan pasien kami dapat menantikan masa depan yang cerah dan saya berharap dapat bertemu banyak dari Anda di RUPS kami," pungkasnya.