Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan membuka wacana untuk memungkinkan remaja membuka rekening efek dan menjadi investor di pasar modal dalam rangka literasi pasar modal sejak dini untuk pendalaman pasar modal domestik.
Hoesen, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, mengatakan bahwa upaya pendalaman pasar modal mencakup tidak saja memperbanyak produk melalui IPO semakin banyak perusahaan dan produk investasi lain, tetapi juga meningkatkan jumlah investor, terutama ritel.
Saat ini, salah satu terobosan yang tengah dipertimbangkan OJK yakni menyusun regulasi yang akan memungkinkan remaja dapat membuka rekening efek dan menjadi investor, meskipun belum memiliki KTP.
Hoesen mengatakan, selama ini remaja yang belum memiliki KTP sudah bisa membuka rekening bank. Mestinya, mereka pun bisa membuka rekening efek. Pasalnya, tidak sedikit pula remaja yang berminat terhadap investasi pasar modal di tengah gempurnya promosi pasar modal saat ini.
“Ini sedang kita kaji dan persiapkan. Harapannya nanti di usia mereka remaja, mereka sudah punya rekening efek dan sudah kenal. Sekarang itu rekening tabungan anak SD saja sudah banyak yang punya,” katanya, baru-baru ini.
Menurutnya, langkah ini juga dilakukan untuk meningkatkan daya saing pasar modal Indonesia di pasar internasional, sebab negara lain pun sudah memungkinkan remaja yang belum memiliki KTP untuk menjadi investor, Jepang misalnya.