Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR OBLIGASI: Masih Minim Katalis, Harga SUN Diprediksi Menguat Terbatas

MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Senin (18/2/2019) harga surat utang negara bergerak terbatas dengan minimnya katalis dari dalam dan luar negeri serta pelaku pasar yang akan wait and see untuk rilisnya beberapa data dalam beberapa waktu ke depan. 
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com

Bisnis.com, JAKARTA — MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Senin (18/2/2019) harga surat utang negara bergerak terbatas dengan minimnya katalis dari dalam dan luar negeri serta pelaku pasar yang akan wait and see untuk rilisnya beberapa data dalam beberapa waktu ke depan. 

I Made Adi Saputra, Kepala Divisi Riset Fixed Income MNC Sekuritas, mengatakan bahwa pada perdagangan hari ini, harga SUN masih akan banyak dipengaruhi oleh keadaan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

"Dengan minimnya katalis dari dalam dan luar negeri maka kami perkirakan harga SUN pada perdagangan hari ini akan cenderung bergerak terbatas," katanya dalam riset harian, Senin (18/2/2019). 

Made masih menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN dengan melakukan strategi trading di tengah harga SUN yang masih bergerak berfluktuasi. "Kami juga masih merekomendasikan seri - seri SUN dengan tenor pendek dan menengah sebagai pilihan di tengah kondisi pasar yang masih berfluktuasi, yaitu seri FR0069, FR0053, FR0063, FR0070, FR0056, FR0059, FR0073, dan FR0058," katanya.

Review (Jumat, 18/2/2019)

Pada perdagangan akhir pekan kemarin, Jumat (15/2/2019) perubahan tingkat imbal hasil SUN bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Perubahan imbal hasil yang terjadi pada perdagangan akhir pekan mencapai 31 bps dengan rata-rata kenaikan sebesar 4,3 bps. Hal ini didorong oleh turunnya harga obligasi negara rata-rata sebesar 36 bps. 

Untuk obligasi negara seri acuan semua serinya mengalami kenaikan imbal hasil hingga sebesar 5,5 bps yang diakibatkan oleh turunnya harga obligasi negara hingga sebesar 47 bps. 

Adapun kenaikan imbal hasil terbesar didapati pada SUN seri acuan dengan tenor 15 tahun sebesar 5,5 bps di level 8,31% yang didorong oleh koreksi harga obligasi sebesar 47 bps dan dilanjutkan pada SUN bertenor 10 tahun yang ditutup dengan mengalami kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 5,3 bps pada level 8,01% yang di akibatkan oleh turunya harga sebesar 37 bps. 

Sementara itu, untuk SUN seri acuan dengan tenor 20 tahun ditutup dengan mengalami kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 4,1 bps yang disebabkan oleh terjadinya penurunan harga sebesar 39 bps. 

Selanjutnya, untuk SUN bertenor 5 tahun mengalami kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 2,9 bps yang didorong oleh turunnya harga sebesar 13 bps.

Kenaikan imbal hasil SUN pada perdagangan kemarin masih didorong oleh adanya koreksi harga SUNmenjelang liburnya pasar utang Amerika Serikat dan minimnya imbal hasil pergerakan surat utang global. Pelaku pasar merespons kondisi tersebut dengan melakukan penjualan SUN di pasar sekunder, sehingga mendorong terjadinya koreksi harga terutama pada SUN dengan tenor menengah dan panjang. 

Selain itu, adanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah pada beberapa hari ini berdampak terjadinya koreksi harga SUN di pasar sekunder. "Hanya saja, kami melihat koreksi harga pada perdagangan kemarin tidak diikuti oleh volume perdagangan yang besar, mengindikasikan bahwa pelaku pasar cenderung menahan diri guna melakukan transaksi di pasar sekunder," kata Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper