Bisnis.com, BANDUNG — Emiten perkebunan, PT Astra Agro Lestari Tbk., mengalokasikan belanja modal senilai Rp1,5 triliun pada 2019, yang sebagian besar akan digunakan untuk perawatan pohon kelapa sawit yang belum menghasilkan.
Presiden Direktur Astra Agro Lestari (AALI) Santosa mengungkapkan belanja modal pada tahun ini lebih kecil dibandingkan dengan 2018, yang sebesar Rp1,7 triliun. Anggaran disebut lebih rendah karena perseroan telah menyelesaikan pembangunan pabrik baru.
“Tahun ini, capital expenditure (capex) senilai Rp1,5 triliun, antara lain untuk perawatan tanaman yang belum menghasilkan senilai Rp700 miliar, peningkatan kapasitas pabrik senilai Rp150 miliar, dan sisanya untuk perawatan infrastruktur seperti jalan, rumah, jembatan, dan lain-lain,” ungkapnya, Jumat (15/2/2019) malam.
Kapasitas pabrik milik AALI sebesar 1.525 ton per jam, dengan utilisasi sekitar 80%-85%. Saat ini, perseroan mengelola 285.024 hektare (ha) kebun sawit yang tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Dari luasan tersebut, AALI mengelola 218.409 ha kebun inti dan 66.615 ha kebun plasma. Selain mengelola kebun inti dan plasma, perseroan juga mengelola kebun kemitraan.
Pada 2018, Astra Agro memproduksi 5,7 juta ton Tandan Buah Segar (TBS) atau naik 10,2% dibandingkan dengan 2017.
Produksi CPO juga meningkat sebesar 18,5% pada 2018 dibandingkan 2017. Perseroan tercatat memproduksi CPO sebesar 1,9 juta ton pada tahun lalu, di atas realisasi tahun sebelumnya yang sebanyak 1,6 juta ton.
Sementara itu, produksi kernel AALI juga mengalami peningkatan sebesar 18% dibandingkan 2017. Pada 2018, produksi kernel AALI sebesar 420.900 ton sedangkan pada tahun sebelumnya sebanyak 356.600 ton.
Pada sektor hilir, Astra Agro memproduksi 327.600 ton olein pada 2018 atau meningkat 16,1% dari 2017 yang sebanyak 282.200 ton. Adapun palm kernel oil mengalami penurunan sebesar 38,2% dibandingkan capaian 2017.