Bisnis.com, JAKARTA - PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) melanjutkan ekspansi dengan membangun tiga pabrik baru air minum dalam kemasan, setelah pada awal tahun ini melakukan akuisisi aset untuk produksi air minum beroksigen dari PT Triusaha Mitraraharja.
Direktur dan Corporate Secretary Sariguna Primatirta, Lukas Setio Wongso mengatakan CLEO menyiapkan belanja modal sebesar Rp300 miliar pada 2019. Sekitar Rp100 miliar digunakan untuk pembangunan pabrik baru air minum dalam kemasan di Singosari Malang, Kediri, dan Denpasar Bali.
Tiga pabrik dengan total kapasitas 1,5 miliar liter per tahun ini ditargetkan dapat selesai pada kuartal IV/2019. Sebelumnya, perseroan telah mengakuisisi aset untuk produksi air minum beroksigen dan serta pabrik Prigen untuk produksi es batu S-Tube pada awal tahun ini.
"Untuk investasi Kediri, Singosari, dan Denpasar diperkirakan sekitar Rp100 miliar. Sedangkan yang super O2 sekitar Rp30 miliar," katanya pada Jumat (15/2/2019).
Lebih lanjut, Lukas memperkirakan penjualan pada 2018 tumbuh sebesar 35% secara year on year. Jika penjualan bersih pada 2017 sebesar Rp614,68 miliar, maka penjualan bersih pada tahun lalu diperkirakan tercapai sebesar Rp829,81 miliar.
Adapun, emiten dengan kode saham CLEO itu mengincar pertumbuhan penjualan minimal 40% pada tahun ini. Dengan demikian, perseroan mengincar penjualan pada tahun ini sedikitnya Rp1,16 triliun.
Dia menyebutkan target pertumbuhan penjualan ini seiring dengan penambahan produk baru yakni air minum beroksigen merek Super O2 yang telah berjalan, serta es batu dengan merek S-Tube yang dipasarkan di sekitar Jawa Timur. Di samping itu, perseroan berencana menambah varian produk baru untuk kategori air minum beroksigen yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.
"Target pertumbuhan sales 2019 minimal 40%. Target optimisnya 60%, mempertimbangkan adanya strategi pertumbuhan organik dan unorganik" imbuhnya.