Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dihantui Profit Taking Pada Awal Dagang

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir dari relinya dan bergerak di zona merah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (23/1/2019).
Karyawan memantau pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan manajer investasi, di Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Karyawan memantau pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan manajer investasi, di Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir dari relinya dan bergerak di zona merah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (23/1/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG turun tipis 0,04% atau 2,55 poin ke level 6.466,01 pada pukul 09.21 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,24% atau 15,66 poin di posisi 6.452,91.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.450,21 – 6.469,70. Pada perdagangan Selasa (22/1), pergerakan IHSG mampu ditutup menguat 0,27% atau 17,73 poin di level 6.468,56, reli kenaikan hari keenam beruntun.

Sektor finansial dan infrastruktur masing-masing turun 0,71% dan 0,35% pagi ini, sedangkan tujuh sektor lainnya bergerak di zona hijau, dipimpin sektor perdagangan dan properti yang masing-masing naik 0,81% dan 0,49%.

Sebanyak 142 saham menguat, 95 saham melemah, dan 390 saham stagnan dari 627 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing turun 1,96% dan 0,97% menjadi penekan utama terhadap pergerakan IHSG.

Di sisi lain, saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) yang masing-masing naik 0,91% dan 24,42% menjadi pendorong utama sekaligus membatasi koreksi IHSG pada pukul 09.21 WIB.

Aksi profit taking diperkirakan akan kembali menekan IHSG dengan range pergerakan 6.420-6.500 pada perdagangan hari ini.

Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan IHSG secara teknikal bergerak kembali terkonsolidasi bertahan pada area support MA5 di kisaran 6440.

Indikator Stocahstic dead-cross pada area overbought dengan momentum Indikator RSI yang cukup tinggi pada poin 88.76 oscillator menandakan pergerakan yang sudah cukup tinggi. Penguatan yang telah cukup signifikan perlu adanya koreksi wajar jangka pendek guna melanjutkan trend penguatan.

“Dengan demikian, jika IHSG melemah dan tutup break out dengan support MA5 di kisaran 6440 akan terjadi koreksi jangka pendek hingga melakukan pengujian support MA20 di kisaran 6300,” jelasnya dalam riset.

Sejalan dengan IHSG, pergerakan indeks Bisnis-27 turun 0,40% atau 2,34 poin ke level 578,56 pada pukul 09.21 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,43% atau 2,50 poin di posisi 578,40.

Indeks saham lainnya di kawasan Asia mayoritas juga bergerak negatif pagi ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (-0,09%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,73%), dan indeks PSEi Filipina (-1,24%).

Di Jepang, indeks Topix turun tipis 0,07% sementara Nikkei naik 0,11%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,40%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan indeks CSI 300 China masing-masing turun 0,17% dan 0,18%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper