Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Abaikan Data Ekonomi China, IHSG & Bursa Asia Kompak Menguat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan penguatannya pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (21/1/2019), menuju reli hari kelima berturut-turut.
Karyawan melintas di dekat papan penunjuk pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (16/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat papan penunjuk pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (16/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan penguatannya pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (21/1/2019), menuju reli hari kelima berturut-turut.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,28% atau 18,35 poin ke level 6.466,50 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (18/1), IHSG berakhir menguat 0,38% atau 24,38 poin di posisi 6.448,16.

IHSG mulai melanjutkan penguatannya setelah dibuka naik tipis 0,01% atau 0,38 poin di posisi 6.448,54 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.448,54 – 6.472,15.

Tujuh dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin sektor pertanian (+3,40%) dan tambang (+0,92%). Adapun sektor properti dan aneka industri masing-masing terkoreksi 0,71% dan 0,14%.

Sebanyak 226 saham menguat, 152 saham melemah, dan 249 saham stagnan dari 627 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing naik 23,40% dan 0,54% menjadi pendorong utama terhadap penguatan IHSG pada akhir sesi I.

Di sisi lain, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) yang masing-masing turun 1,60% dan 1,22% menjadi penekan utama sekaligus membatasi besarnya kenaikan IHSG.

Indeks saham lainnya di kawasan Asia mayoritas ikut menguat siang ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (+0,48%) dan indeks SE Thailand (+0,51%).

Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing naik 0,63% dan 0,30%, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing naik 0,45% dan 0,39%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,26%.

Pada umumnya, bursa saham Asia tampak tetap bergerak tenang pada perdagangan siang ini, kendati data terkini yang datang dari China menunjukkan perlambatan ekonomi Tiongkok pada kuartal keempat tahun lalu.

Indeks MSCI Asia Pacific selain Jepang naik 0,2%, setelah menguat 1,6% pekan lalu, berdasarkan data Reuters.

Sementara itu, laporan Biro Statistik Nasional China (NBS) yang dirilis hari ini mengungkapkan produk domestik bruto (PDB) China naik 6,4% pada kuartal IV/2018 dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan tersebut menjadi laju paling lamban sejak krisis keuangan 2009, juga lebih rendah dari pertumbuhan sebesar 6,5% pada kuartal sebelumnya.

Namun ada beberapa titik terang pada perekonomian China dengan output industri naik 5,7% dan penjualan ritel meningkat 8,2% pada Desember, dari tahun sebelumnya.

“Para pembuat kebijakan tampaknya menimbang risiko jangka menengah dari pertumbuhan utang lebih lanjut terhadap tren jangka pendek, karenanya kebijakan stimulasi relatif sederhana sejauh ini," kata Gerard Bung, seorang ekonom senior di NAB.

“Mereka mungkin bergantung pada data selama beberapa kuartal untuk membuat langkah besar," katanya.

Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau lanjut melemah 50 poin atau 0,35% ke level Rp14.228 per dolar AS pada pukul 11.25 WIB.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mulai tergelincir turun ketika dibuka terdepresiasi 35 poin atau 0,25% di level Rp14.213 per dolar AS dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (18/1), nilai tukar rupiah mampu rebound dan ditutup terapresiasi 14 poin atau 0,10% di level Rp14.178 per dolar AS, setelah dua hari berturut-turut sebelumnya berakhir melemah.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.205-Rp14.228 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper