Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. mengaku bisnis perseroan tidak terpengaruh dengan beberapa bencana alam yang terjadi sepanjang tahun lalu.
Direktur Utama PT Bayu Buana Tbk. Agustinus Pake Seko menyampaikan bahwa perseroan berhasil tumbuh cukup baik dengan bottom-line sekitar 20%, belum diaudit, pada 2018. “Penopangnya dari lini korporat dan ritel yang mengalami kenaikan, terlepas dari persaingan yang cukup ketat,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (10/1/2019).
Lebih lanjut, Agustinus menambahkan, penopang tersebut juga meredam beberapa penurunan dari bisnis inbound yang terjadi akibat bencana alam, seperti gempa di Lombok dan Palu.
Adapun lini korporat tercatat berkontribusi atas 63% terhadap pendapatan perseroan pada 2018 dan 37% sisanya berasal dari bisnis nonkorporat. “Yang 37% sekitar 80% retail dan sisanya 20% dari bisnis inbound,” imbuh Agustinus.
Mengutip Laporan Keuangan emiten bersandi saham BAYU ini, pendapatan perusahaan pada periode Januari—September 2018 tercatat tumbuh 10,28% year-on-year. Sementara itu, net profit margin perseroan pada periode yang sama tumbuh 1,55% dengan pertumbuhan laba 8,56% yoy.