Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Kian Perkasa pada Hari Kedua, Ini Pendorongnya

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memperpanjang penguatannya pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Jumat (4/1/2019).
Pengunjung mengabadikan harga saham, di Jakarta, Kamis (3/1/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung mengabadikan harga saham, di Jakarta, Kamis (3/1/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memperpanjang penguatannya pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Jumat (4/1/2019).

Pergerakan IHSG ditutup menguat 0,86% atau 53,53 poin di level 6.274,54 dari level penutupan perdagangan Kamis (3/1) ketika mampu rebound dengan kenaikan 0,64% atau 39,83 poin di posisi 6.221,01. Kenaikan yang dibukukan IHSG hari ini adalah yang terbesar sejak naik sekitar 1% pada 27 Desember.

Padahal, indeks sempat tergelincir ke zona merah dengan dibuka turun 0,16% atau 9,91 poin di level 6.221,09 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.200,85 – 6.274,54.

Enam dari sembilan sektor dalam IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor tambang (+3,60%) dan finansial (+1,07%). Tiga sektor lainnya berakhir di zona merah, dipimpin pertanian yang turun 0,49%.

Berdasarkan data Bloomberg, dari 622 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 222 saham menguat, 176 saham melemah, dan 224 saham stagnan.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing naik 3,83% dan 2,06% menjadi pendorong utama terhadap penguatan IHSG.

Di sisi lain, saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang masing-masing turun 0,80% dan 1,25% menjadi penekan utamanya.

Menurut Vice President Research Department William Surya Wijaya Indosurya Sekuritas, penguatan IHSG didukung fundamental ekonomi dan arus modal masuk yang masih terus berlangsung.

Dikemukakan olehnya, penguatan yang diupayakan IHSG sejalan dengan kondisi perekonomian serta nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berada dalam keadaan stabil.

Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berlanjut pada perdagangan hari kedua berturut-turut, dengan ditutup menguat tajam 147 poin atau 1,02% di level Rp14.270 per dolar AS.

Sementara itu, aksi beli bersih oleh investor asing berlanjut pada perdagangan hari kelima berturut-turut. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan net buy senilai sekitar Rp393 miliar pada perdagangan hari ini.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 melanjutkan penguatannya pada hari kedua dengan berakhir menanjak 1,17% atau 6,48 poin di level 562,20, setelah menutup perdagangan Kamis (3/1/2019) dengan rebound 0,49% di level 555,72.

Indeks saham lainnya di Asia cenderung bergerak variatif pada perdagangan hari ini. Indeks FTSE KLCI Malaysia ditutup turun 0,36%, indeks FTSE Straits Times Singapura menanjak 1,54%, sedangkan indeks PSEi Filipina mampu berakhir menguat 1,05%.

Di sisi lain, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang menambah pelemahannya pada perdagangan pertama pascalibur Tahun Baru, dengan berakhir melorot 1,53% dan 2,26% masing-masing.

Meski demikian, indeks Kospi Korea Selatan ditutup naik 0,83%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China sukses rebound dengan kenaikan tajam 2,05% dan 2,40% masing-masing.

Pada umumnya, bursa emerging market berhasil naik pada perdagangan hari ini, ditopang kembalinya minat terhadap aset berisiko setelah pemerintah China mengumumkan rencana putaran baru perundingan perdagangan dengan pemerintah AS.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Perdagangan China mengonfirmasikan bahwa Deputi Perwakilan Perdagangan AS Jeffrey Gerrish akan memimpin delegasi AS untuk pembicaraan perdagangan yang akan berlangsung di Beijing pada 7-8 Januari.

Rencana pembicaraan ini menambah harapan bahwa dua ekonomi terbesar dunia tersebut tengah mengupayakan cara untuk meredakan ketegangan perdagangan yang telah mengguncang pasar finansial global hampir sepanjang 2018.

“Sentimen telah bergeser sedikit ke sisi positif,” ujar Margaret Yang, analis pasar di CMC Markets.

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

BMRI

+3,83

HMSP

+2,06

UNTR

+5,17

ADRO

+13,01

BBRI

+1,10

Saham-saham penekan IHSG:                                                       

Kode

(%)

TLKM

-0,80

TPIA

-1,25

POLL

-8,64

INTP

-1,48

ASII

-0,30

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper