Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Summarecon (SMRA) Incar Marketing Sales 2019 Tembus Rp4 Triliun

Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk. memproyeksikan raihan marketing sales hingga akhir tahun ini berpotensi mencapai Rp4 triliun.
Summarecon Bekasi/Istimewa
Summarecon Bekasi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk. memproyeksikan raihan marketing sales hingga akhir tahun ini berpotensi mencapai Rp4 triliun.

Sekretaris Perusahaan Summarecon Agung, Jemmy Kusnadi optimistis target marketing sales bakal tercapai hingga akhir tahun ini. Pasalnya, emiten bersandi saham SMRA telah memiliki 6 lokasi yang siap dikembangkan.

"Target full year 2019 senilai Rp4 triliun dari 6 lokasi yang telah ada yakni Serpong, Bekasi, Bandung, Kelapa Gading, Makassar dan Karawang masing-masing 50%, 18%, 15%, 7%, 6% dan 4%," ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (3/1/2019).

Pada akhir 2018, SMRA telah meluncurkan Summarecon Mutiara Makassar. Selain itu, pada akhir November 2018, perseroan juga meluncurkan Cluster Dayana di Balerea, dengan harga unit paling murah Rp800 juta. Dalam peluncurkan itu, perseroan berhasil menjual seluruh unit atau sebanyak 79 unit pada fase penjualan pertama.

Sampai September 2018, pendapatan bersih SMRA mencapai Rp4,02 triliun, naik tipis sekitar Rp29 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba periode tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk selama 9 bulan 2018 senilai Rp203,34 miliar, naik 70,24% year on year dari posisi Rp119,44 miliar.

SMRA pun memiliki tanah yang belum dikembangkan seluas 2.048,07 ha hingga September 2018. Lokasinya berada di Summarecon Bekasi, Bandung, Serpong dan Karawang masing-masing 403,79 ha, 330,12 ha, 303,21 ha dan 37,76 ha. Wilayah lain yang belum dikembangkan berada di Bogor, Makassar dan lain-lain dengan luas masing-masing 421,07 ha, 331,5 ha dan 217,6 ha.

Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Aurellia Setiabudi menuliskan dalam riset medio Desember 2018, SMRA merupakan salah satu pengembang kota yang memiliki brand kuat dan lokasi yang bagus. Sejak 2015, SMRA telah mengembangkan 4 lokasi baru yakni Makassar, Bogor, Karawang dan Bali. Aurellia menuliskan, total landbank SMRA yang berada di 7 lokasi mencapai 2.239 ha, yang diprediksikan cukup untuk pembangunan selama 20 tahun.

Dia mengatakan, SMRA berencana untuk meluncurman township di Bogor pada 2019. Meskipun tahun ini akan ada perhelatan pesta demokrasi pemilihan presiden, Aurellia optimistis bahwa prospek ekonomi akan bagus, khususnya bagi properti. Menurutnya, proyek di Bogor bakal memperoleh keuntungan dari pengembangan LRT Jakarta-Bogor, yang direncanakan rampung pada 2020.

Maybank Kim Eng Sekuritas memproyeksikan pendapatan SMRA pada tahun ini senilai Rp6,07 triliun, EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation and amortization) senilai Rp2,84 triliun dan core net profit Rp401 miliar.

"Kualitas marketing sales SMRA semakin meningkat. Kami memprakirakan adanya pemulihan berkelanjutan dari pendapatan dengan peralihan dari apartemen ke residensial. SMRA tidak memiliki rencana untuk meluncurkan apartemen baru dan hanya akan menjual apartemen yang ada diinventarisnya," katanya.

Maybank Kim Eng Sekuritas merekomendasikan beli saham SMRA dengan target harga Rp1.200 per saham dan earning per share (EPS) 2019 senilai Rp28 per saham. Dalam riset berbeda, NH Korindo Sekuritas merekomendasikan hold saham SMRA dengan target harga Rp960 pada akhir 2019.

Analis NH Korindo Sekuritas Michael Tjahjadi menuturkan, rekomendasi hold itu sejalan dengan terbatas produk baru yang dimiliki SMRA. Meskipun minat konsumen pada produk SMRA cukup tinggi, akan tetapi terbatasnya jumlah proyek menjadi penghalang untuk mencapai target.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper