Bisnis.com, PANGKALAN BUN -- Emiten perkebunan sawit PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) mengalokasikan belanja modal pada tahun depan senila Rp600 miliar.
Chief Executive Officer Sawit Sumbermas Sarana Vallauthan Subraminam mengatakan bahwa alokasi capex tersebut lebih rendah dibandingkan dengan tahun ini. Pada tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal senilai Rp677 miliar.
Adapun, per November 2018, perseroan baru merealisasikan senilai Rp291,67 miliar atau sekitar 43% dari alokasi setahun penuh.
"Iya memang banyak yang tidak terpakai, kami memilih mana yang prioritas, kalau memang pada akhirnya tidak perlu dilakukan atau dibeli, ya sudah masih bisa ditahan. Yang penting bagaimana produksi kami bisa tumbuh," katanya di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (13/12/2018).
Berdasarkan data SSMS, capex pada tahun ini sudah digunakan untuk mill project senilai Rp119,42 miliar, bangunan Rp83,42 miliar, infrastruktur Rp11,40 miliar, dan kebutuhan kendaraan dan alat senilai Rp53 miliar.
Selain itu, digunakan untuk kebutuhan mesin dan peralatan senilai Rp19,52 miliar, serta perabot senilai Rp4,9 miliar.
Per November 2018, produksi TBS naik 29,36% year on year (yoy) menjadi 1,63 juta ton. Hingga akhir tahun, produksi TBS SSMS diharapkan menembus 1,7 juta ton.
Pendorong utama pertumbuhan produksi SSMS adalah pohon yang semakin dewasa dan memasuki tahap produksi tertinggi.
Kebun SSMS rata-rata berumur 9 tahun, sedangkan pohon kelapa sawit memiliki tahap produksi tertinggi antara 9 hingga 20 tahun
Tingginya pertumbuhan produksi tahun ini diprediksi tidak akan terjadi pada tahun depan. Vallauthan menargetkan, produksi CPO tahun depan sekitar 423.425 ton atau tumbuh 5,85% dibandingkan dengan target tahun ini. Begitu juga dengan target produksi TBS yang dipatok 1,81 juta ton.