Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet melorot pada perdagangan hari ini, Selasa (4/12/2018), di tengah kekhawatiran seputar melesunya permintaan.
Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Mei 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup melorot 1,39% atau 2,30 poin di level 162,60 yen per kg, sekaligus mematahkan reli penguatan yang mampu dibukukan empat hari berturut-turut sebelumnya.
Harga karet mulai tergelincir dari penguatannya ketika dibuka terkoreksi 0,36% atau 0,60 poin di posisi 164,30 pagi tadi. Pada perdagangan Senin (3/12), harga karet masih berakhir melonjak 2,42% atau 3,90 poin di 164,90 yen per kg.
Sejalan dengan karet Tocom, di Shanghai Futures Exchange, harga karet untuk pengiriman Januari 2019 juga berakhir melorot 1,05% atau 115 poin di posisi 10.875 yuan per ton, setelah empat hari beruntun menguat.
Dilansir dari Bloomberg, harga karet melorot lantaran terbebani kekhawatiran seputar bertahannya permintaan domestik yang lesu dari industri mobil.
Padahal, harga karet mampu melonjak pada perdagangan Senin (3/12) setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) dan China sepakat untuk memasuki periode ‘gencatan senjata’ dalam perang dagang mereka.
Baca Juga
“Kendati harga rebound pascapengumuman ‘gencatan senjata’ perdagangan antara AS dan China, fundamental permintaan yang lesu untuk karet belum berubah,” ujar Guo Jinnuo, seorang analis di Shanghai SHZQ Futures.
Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa China telah setuju untuk “mengurangi dan menghapus” tarif pada mobil-mobil buatan Amerika yang diimpor. Kabar ini meningkatkan kekhawatiran bahwa permintaan karet dari produsen-produsen ban China dapat menjadi lesu.
Selain itu, jumlah stok karet yang dimonitor oleh Shanghai Futures Exchange dilaporkan meningkat 2,4% menjadi 375.489 ton pekan lalu, setelah mengalami penyusutan terbesar dalam setahun pada pekan sebelumnya.
Turut menekan harga karet Tocom, nilai tukar yen terpantau berbalik menguat 0,56 poin atau 0,49% ke level 113,10 yen per dolar AS pada pukul 14.49 WIB, setelah dibuka terdepresiasi tipis 0,01% atau 0,01 poin di posisi 113,67.
Penguatan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya, permintaan akan komoditas ini berpotensi menurun.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Mei 2019 di Tocom
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
4/12/2018 | 162,60 | -1,39% |
3/12/2018 | 164,90 | +2,42% |
30/11/2018 | 161,00 | +1,83% |
29/11/2018 | 158,10 | +0,38% |
28/11/2018 | 157,50 | +0,96% |
Sumber: Bloomberg