Bisnis.com, JAKARTA - PT Wika Realty Tbk kembali memundurkan jadwal penawaran umum perdana saham atau initial public officer (IPO) hingga setelah pemilihan presiden 2019.
Direktur Utama PT Wika Realty Tbk Agung Salladin mengatakan akan menunda pencatatan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia yang mulanya ditargetkan pada akhir 2018 menjadi pada Mei atau Juni 2019 setelah pemilihan presiden.
"Kami tunda ipo menjadi tahun depan setelah pilpres, sehingga buku yang akan kami pakai adalah buku Desember 2018," ujar Agung saat konferensi pers peluncuran Tamansari Skyhive Apartment di Jakarta, Minggu (25/11/2018).
Wika Realty akan melepas saham sebanyak 25% dengan target pencarian dana segar mencapai Rp2 triliun hingga Rp2,5 triliun.
Kini, anak perusahaan berplat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk tersebut memiliki total aset mencapai Rp6 triliun dan ekuitas sebesar Rp4 triliun.
Agung mengaku menargetkan mendapatkan total kapitalisasi market mencapai Rp10 triliun.
Baca Juga
Sepanjang 2018, Wika Realty telah meluncurkan 5 proyek baru yaitu yaitu apartemen di Makasar seluas 7.000 m2 dengan total kapitalisasi sebesar Rp350 miliar.
Selanjutnya rumah tapak di Manado seluas 15 hektare dengan total kapitalisasi sebesar Rp150 miliar, apartemen di Surabaya seluas 7.000 m2 dengan kapitalisasi sekitar Rp900 miliar.
Serta apartemen di Bandung seluas 1,4 hektare dengan kapitalisasi sebesar Rp800 miliar, dan proyek Tamansari Skyhive Apartment di Jakarta dengan kapitalisasi sebesar Rp500 miliar.