Bisnis.com, JAKARTA – Emiten penyedia infrastruktur telekomunikasi PT Bali Towerindo Sentra Tbk. membukukan pendapatan usaha sebesar Rp328,47 miliar sepanjang Januari—September 2018, meningkat 41,7% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (yoy).
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, emiten dengan sandi BALI tersebut membukukan beban pokok pendapatan sebesar Rp129,17 miliar, meningkat 50% dibandingkan dengan per September 2017.
Beban usaha perseroan tercatat sebesar Rp34,65 miliar, meningkat 10,98% yoy, sedangkan beban keuangan perseroan meningkat 26,6% yoy. Beban lain-lain perseroan melonjak tajam 776,06% ke level Rp4,96 miliar.
Adapun, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp43,81 miliar, meningkat 77,94% dibandingkan dengan laba bersih yang diraup perseroan pada Januari—September 2017 yang sebesar Rp24,62 miliar.
Direktur Bali Towerindo Sentra Robby Hermanto menyampaikan sepanjang tahun ini perseroan berencana membangun 800—1.000 menara telekomunikasi untuk menangkap pasar dari industri operator telekomunikasi.
“Kami berupaya meningkatkan efisiensi perusahaan, terutama dari sisi size dan bentuk menara. Kami mengalokasikan capex pembangunan menara sebesar Rp250 miliar dengan target 1.000 menara, untuk memenuhi kebutuhan operator yang meningkat,” ungkap Robby belum lama ini.
Adapun, sepanjang 2018 perseroan mengalokasikan belanja modal total Rp860 miliar dengan peruntukan, yaitu sebesar Rp250 miliar untuk membangun menara, Rp550 miliar untuk membangun jaringan fiber FTTx, dan sebesar Rp60 miliar untuk membangun data center.