Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen keramik PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk. menyebut akan fokus menggarap sektor properti untuk dapat menjaga laju pertumbuhan finansial perseroan. Namun, Intikeramik Alamasri tidak akan meninggalkan produk keramiknya.
Teuku Yohas Raffli, Presiden Direktur Intikeramik Alamasri menyampaikan perseroan berencana fokus pada portofolio manajemen dan investasi sektor properti. Lini tersebut dinilai menjanjikan pendapatan yang lebih stabil.
“Kami akan memperbesar portofolio properti, terutama hotel. Nantinya hampir setiap tahun kami akan ekspansi nororganik dengan membeli properti atau hotel baru. Kami melihat peluang di situ yang kan meningkatkan nilai dan aset perusahaan” ungkap Yohas di Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Yohas mengatakan perseroan fokus pada sektor properti karen industri perhotelan memiliki stabilitas dari sisi pendapatan. Karakter tersebut dinilai dapat mendukung upaya pengembangan usaha emiten yang memiliki ticker IKAI tersebut.
Bisnis.com mencatat sejak akhir tahun lalu perseroan gencar melakukan akuisisi hotel. Beberapa yang sudah dikuasai perseroan yaitu PT Mahkota Artha Mas (MAM), PT Realindo Sapta Optima (RSO) dan PT Mahkota Properti Indo Medan (MPIM).
Saat ini, RSO sedang membangun JW Marriott International di Ubud, Bali, di lahan seluas 6,9 hektare. Proyek di Bali juga sedang dikerjakan MAM yaitu pembangunan hotel di lahan 2,3 hektare di Ubud. PT MPIM sedang membangun hotel butik di Medan.
Adapun, PT Mahkota Properti Indo (MPI) sebelumnya msuk ke pasar modal dengan skema backdoor listing melalui PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk., menjadi momentum masuknya produsen keramik tersebut ke sektor properti.
Dari upaya Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dhulu (PMHMETD), perseroan akan kembali mengakuisisi dua perusahaan yaitu PT Saka Mitra Sejati dan PT Hotel Properti Internasional, dengan jumlah kepemilikan hotel sebanyak 3 unit.