Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan kayu, PT Darmi Bersaudara, akan melepas 22,57% sahamnya dalam penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) yang direncanakan dilakukan November 2018.
Direktur Independen Darmi Bersaudara Lie Kurniawan menjelaskan perseroan menargetkan dana senilai Rp22 miliar dari aksi korporasi itu. Nantinya, 80% dari dana segar yang diperoleh akan digunakan untuk modal kerja operasional dan sisanya untuk pembelian aset produktif.
"Kami akan menggunakan laporan keuangan per 31 Mei 2018. Dengan go public, kami yakin bisa meningkatkan level perusahaan menjadi lebih baik," ujarnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (21/9/2018).
Lie mengungkapkan perseroan menargetkan kenaikan penjualan sebesar 100% setelah IPO. Selain didukung oleh penambahan modal kerja, optimisme itu juga didasari oleh efisiensi yang dilakukan perseroan serta perluasan akses pasar.
Perseroan menyatakan bakal melakukan pembelian aset produktif secara bertahap. Aset produktif tersebut di antaranya meliputi lahan atau bangunan, maupun pabrik.
"Tapi kami lakukan secara bertahap. Kami membuka seluruh opsi, baik beli maupun akuisisi," imbuhnya.
Darmi Bersaudara adalah perusahaan yang berbasis di Gresik, Jawa Timur. Perusahaan ini menjalankan bisnis perdagangan kayu yang diolah menjadi barang setengah jadi.
Sebesar 90% dari total produk perseroan dipasarkan ke luar negeri, terutama India dan Nepal. Selain itu, perseroan juga mulai memperluas destinasi ekspornya ke China, Australia, serta beberapa negara Eropa.
Volume ekspor perusahaan tersebut cukup besar, yakni sekitar 40 kontainer per bulan, di mana rata-rata nilai per kontainer mencapai Rp250 juta. Dengan demikian, rata-rata nilai ekspor per bulan mencapai kisaran Rp10 miliar.
"Saat ini, total demand sangat besar, untuk India saja bisa ribuan kontainer. Tapi baru beberapa persen saja yang bisa kami penuhi," terang Lie.
Chief Operating Officer PT Artha Sekuritas Suparno Sulina selaku penjamin emisi alias underwriter menambahkan, porsi saham yang dilepas adalah 22,57% atau setara dengan 150 juta saham.
"Sementara itu, untuk valuasinya masih kami negosiasikan, di kisaran di bawah Rp200," tuturnya.
Darmi Bersaudara didirikan pada 2010. Pada 2015, pendirinya memutuskan untuk berkonsentrasi penuh menjalankan perdagangan kayu olahan yang diperoleh dari hutan Indonesia secara legal dengan merek dagang Darbe Wood.
Dalam kegiatan usahanya, perseroan menyediakan pasokan kayu dan olahan kayu seperti decking, E2E, T&G, Flooring, Door Jamb, Post Beam, Finger Joint, serta Window Jamb.