Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menguat setelah perusahaan penyulingan dan eksportir di Amerika Serikat mengurangi cadangan minyak domestik ke level terendah tiga tahun.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober menguat 0,34% ke level US$71,36 pada pukul 6.18 WIB, Kamis (20/9/2018), setelah ditutup menguat 1,8% atau di posisi US$71,12 di New York Mercantile Exchange kemarin.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman November ditutup menguat 0,47% atau 37 sen ke level US$79,40 di bursa ICE Futures Europe pada perdagangan Rabu. Kontrak tersebut diperdagangkan lebih tinggi US$8,63 dibanding WTI untuk bulan yang sama.
Dilansir Bloomberg, di saat penyuling di AS biasanya mengurangi aktivitas untuk pekerjaan pemeliharaan, tingkat pemrosesan pekan lalu tetap lebih tinggi 10% di atas tingkat tahun sebelumnya, menurut Energy Information Administration.
Sementara itu, permintaan luar negeri untuk minyak AS meningkat di pekan kedua di tengah berkurangnya pesanan untuk minyak mentah Iran menjelang berlakunya sanksi perdagangan.
"Kami mendekati bagian atas pasar bulishl," kata Michael Lynch, presiden Strategic Energy & Economic Research, seperti dikutip Bloomberg.
“Laporan persediaan yang relatif kuat itu telah membuat orang lebih khawatir tentang pasokan minyak pada musim gugur dan musim dingin ini,” lanjutnya.
Momok sanksi AS yang dimaksudkan untuk mengisolasi Iran telah mendasari penguatan harga minyak sejauh ini. Menurut HSH Nordbank AG, minyak brent akan diperdagangkan di atas US$80 per barel selama kuartal keempat di tengah pertumbuhan permintaan global dan penurunan ekspor Iran.
Persediaan minyak mentah Amerika turun 2,06 juta barel pekan lalu, kata EIA. Penarikan datang dalam 18 persen di bawah perkiraan median analis 2,5 juta dari survei Bloomberg.
EIA melaporkan bahwa ekspor minyak mentah AS naik menjadi 2,37 juta barel per hari, tertinggi sejak Juli. Diskon WTI yang dalam terhadap Brent telah memikat pembeli untuk membeli minyak AS. Sementara itu, pasokan di pusat penyimpanan utama di Cushing, Oklahoma, dan stok bensin nasional juga menurun.