Bisnis.com, JAKARTA--PT Cikarang Listrindo Tbk. menggulirkan rencana pembelian kembali saham atau buyback sebanyak-banyaknya 321,74 juta saham atau 2% dari jumlah modal ditempatkan perseroan.
Dalam keterbukaan informasi Senin (17/9), manajemen emiten berkode saham POWR itu memperkirakan biaya dalam rangka pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya US$20 juta atau setara dengan Rp295,88 miliar dengan asumsi kurs tengah Rp14.794 per dolar AS.
Perseroan berencana untuk menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai saham treasuri untuk jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun. Selain itu, perseroan sewaktu-waktu dapat menjual saham tersebut di bursa efek maupun di luar bursa, ditarik kembali dengan cara pengurangan modal, melaksanakan progran ESOP atau MESOP, dan melaksanakan konversi efek bersifat ekuitas.
"Dengan dilaksanakannya pembelian kembali tersebut, maka akan meningkatkan laba per saham sehingga jumlah dividen yang dapat dibagikan kepada para pemegang saham akan meningkat," tulis manajemen Cikarang Listrindo.
Lebih lanjut, manajemen Cikarang Listrindo menuturkan kondisi tersebut diharapkan dapat menjaga stabilitas harga saham di masa yang akan datang. Saham perseroan masih dapat berfluktuasi sehingga pergerakan harga saham dapat turun secara tajam yang pada dasarnya tidak mencerminkan kondisi fundamental dan prospek perseroan.
Sepanjang tahun berjalan 2018, harga saham POWR telah terkoreksi 26,54% ke level Rp955 per saham pada akhir perdagangan Jumat (15/9/2018).
POWR menunjuk PT Indopremier Sekuritas untuk melakukan buyback. Untuk memperoleh izin melaksanakan buyback, POWR akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 24 Oktober 2018.