Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet terus naik pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Senin (30/7/2018), di tengah laporan hujan lebat yang melanda bagian utara Thailand.
Harga karet untuk pengiriman Desember 2018, ditutup menguat 1,01% atau 1,70 poin di level 170 yen per kilogram (kg).
Harga bahan baku utama ban ini melanjutkan penguatannya dengan dibuka naik 0,36% atau 0,60 poin di posisi 168,90, setelah mampu membukukan rebound dan berakhir naik 0,48% atau 0,80 poin di posisi 168,30 yen per kg pada Jumat (27/7).
Adapun harga karet pengiriman Januari 2019, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), hari ini berakhir menguat 0,95% di posisi 169,60.
Menurut Hideshi Matsunaga, analis Sunward Trading, laporan mengenai hujan lebat dan banjir yang melanda perkebunan karet di bagian utara Thailand telah menimbulkan kekhawatiran tentang pengiriman dari eksportir karet terbesar itu.
Banyak perkebunan karet dilaporkan terendam dan akses jalan ke beberapa komunitas terputus di provinsi Mukdahan, Thailand, menyusul hujan lebat di wilayah timur laut.
“Meski demikian, dampak banjir kemungkinan terbatas mengingat wilayah selatan Thailand-lah yang berperan sebagai penghasil utama karet,” tambah Matsunaga, dikutip Bloomberg.
Turut menopang karet, nilai tukar yen hari ini terpantau terdepresiasi 0,03% atau 0,03 poin ke posisi 111,06 per dolar AS pada pukul 14.43 WIB, setelah berakhir menguat 0,18% atau 0,20 poin di posisi 111,03 pada perdagangan Jumat.
Seperti diketahui, pelemahan yen memberi angin segar bagi karet, yang dapat mengangkat harga komoditas ini dengan adanya potensi peningkatan permintaan dari pembeli.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Desember 2018 di Tocom
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
30/7/2018 | 170,00 | +1,01% |
27/7/2018 | 168,30 | +0,48% |
26/7/2018 | 167,50 | -0,53% |
25/7/2018 | 168,40 | +1,26% |
24/7/2018 | 166,30 | -1,01% |
Sumber: Bloomberg