Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Makin Kokoh Lanjutkan Kenaikan

Harga batu bara terus naik pada akhir perdagangan hari ketiga berturut-turut, Kamis (26/7/2018).

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara terus naik pada akhir perdagangan hari ketiga berturut-turut, Kamis (26/7/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Agustus 2018 naik 0,43% atau 0,50 poin dan ditutup di level US$115,50 per metrik ton, setelah berakhir menguat 1,32% di level 115 pada Rabu (25/7).

Adapun harga batu bara Newcastle untuk kontrak September 2018 naik 0,31% dan berakhir di level US$111,60 per metrik ton, setelah menguat 0,91% dan ditutup di posisi 111,25 pada Rabu.

Di bursa komoditas Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak Agustus 2018 tetap terkoreksi di zona merah dan berakhir melemah 1,19% atau 1,15 poin di level US$95,20 per metrik ton pada Kamis (26/7).

Sementara itu, di bursa Zhengzhou Commodity Exchange, harga batu bara thermal untuk pengiriman September 2018 juga terkoreksi dan berakhir melemah 1,24% atau 7,6 poin di level 606,4 yuan per metrik ton pada perdagangan kemarin.

Dalam risetnya, Shanghai Cifco Futures memaparkan bahwa pasokan batu bara telah kembali ke level normal setelah akhir langkah pemeriksaan lingkungan. Oleh karenanya, dukungan harga dari pasokan yang ketat pada bulan-bulan sebelumnya berkurang.

“Selain itu, peningkatan transportasi kereta api mendorong pengiriman ke pelabuhan, sedangkan cuaca hujan membatasi permintaan dari pembangkit listrik,” lanjutnya, dikutip Bloomberg.

Di sisi lain, harga minyak mentah menguat pada perdagangan Kamis (26/7) menyusul serangan terhadap kapal tanker Arab Saudi yang memicu penghentian sementara atas pengiriman.

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman September naik 0,5% atau 0,31 poin dan ditutup pada US$69,61 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun minyak Brent untuk September menguat 0,61 poin ke level US$74,54 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

Dilansir Bloomberg, risiko geopolitik di pasar minyak meningkat setelah Arab Saudi menghentikan sementara pengiriman minyak melalui Bab el-Mandeb Strait setelah menyatakan dua kapal tanker diserang oleh milisi Houthi.

Sementara itu, persediaan minyak mentah AS yang mencatat level terendah sejak 2015 dan melunaknya ketegangan perdagangan antara AS dan Uni Eropa juga turut menjadi sentimen pendorong harga minyak.

"Ini semua benar-benar peristiwa bullish untuk minyak mentah. Pasar mulai menyadari risiko geopolitik tidak akan surut dalam waktu dekat," kata Michael Loewen, ahli strategi komoditas di Scotiabank di Toronto, seperti dikutip Bloomberg.

Pergerakan harga batu bara kontrak Agustus 2018 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

26 Juli

115,50

(+0,43%)

25 Juli

115,00

(+1,32%)

24 Juli

113,50

(+1,02%)

23 Juli

112,35

(0%)

20 Juli

112,35

(-3,15%)

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper