Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Lanjut Menguat 1,32%

Harga batu bara lanjut menguat pada akhir perdagangan kemarin, Rabu (25/7/2018).

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara lanjut menguat pada akhir perdagangan kemarin, Rabu (25/7/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Agustus 2018 menguat 1,32% atau 1,50 poin dan ditutup di level US$115 per metrik ton, setelah rebound dan berakhir naik 1,02% di level 113,50 pada Selasa (24/7).

Adapun harga batu bara Newcastle untuk kontrak September 2018 menguat 0,91% dan berakhir di level US$111,25 per metrik ton, setelah rebound dengan kenaikan 0,32% dan ditutup di posisi 110,25 pada Selasa.

Di bursa komoditas Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak Agustus 2018 tergelincir ke zona merah dan turun 0,41% atau 0,40 poin di level US$96,35 per metrik ton pada Rabu (25/7), setelah mampu berakhir di zona hijau pada sesi perdagangan sebelumnya.

Di bursa Zhengzhou Commodity Exchange, harga batu bara thermal untuk pengiriman September 2018 juga tergelincir dan berakhir turun 0,16% atau 1 poin di level 614 yuan per metrik ton pada perdagangan kemarin, setelah rebound 0,39% ke level 615 pada Selasa (24/7).

Menurut Analis Huatai Futures Sun Hongyuan, penggunaan batu bara harian oleh pembangkit listrik telah berkurang, sedangkan persediaan di pabrik dan pelabuhan tetap tinggi setelah topan Ampil melanda Shanghai.

“Hal tersebut membebani sentimen pasar, dengan harga spot mendekam di sekitar 640 yuan,” paparnya dalam riset, dikutip Bloomberg.

Harga spot acuan di pelabuhan Qinhuangdao turun 3,3% (w/w) menjadi 646 yuan/ton pada Senin, menurut data China Coal Resource (CCR).

Kantor berita Xinhua News Agency pada Selasa (24/7) melaporkan bahwa topan Ampil mengantarkan hujan lebat ke arah timur laut China. Sementara itu, jumlah stok batu bara pada enam utilitas utama di China telah melonjak ke level tertinggi berdasarkan data CCR.

Sejalan dengan batu hitam, harga minyak mentah Amerika Serikat menguat pada perdagangan Rabu (25/7/2018), seiring kabar persediaan minyak mentah dan bensin AS yang meningkatkan kekhawatiran pasokan.

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman September ditutup menguat 1,1% atau 0,78 poin di level US$69,30 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun minyak Brent untuk pengiriman September naik 0,49 poin dan ditutup pada level US$73,93 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

Dilansir Bloomberg, stok minyak mentah AS turun ke level terendah sejak 2015 pekan lalu sedangkan pasokan bensin turun untuk pekan keempat, menurut data Energy Information Administration.

Akan tetapi, sifat bullish dari data tersebut diredam fakta bahwa lebih dari 70% dari penurunan persediaan terjadi di pasar barat AS yang lebih terisolasi dan tidak memiliki banyak dampak pada negara bagian lain.

“Mereka cenderung memiliki dampak yang sedikit lebih ringan. Namun tetap saja, laporan masih relatif positif,” kata Craig Bethune, manajer portofolio senior di Manulife Asset Management, seperti dikutip Bloomberg.

Pergerakan harga batu bara kontrak Agustus 2018 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

25 Juli

115,00

(+1,32%)

24 Juli

113,50

(+1,02%)

23 Juli

112,35

(0%)

20 Juli

112,35

(-3,15%)

19 Juli

116,00    

(-1,65%)

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper