Bisnis.com, JAKARTA — Rencana kerja sama strategis dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) serta momentum di pasar modal menjadi pertimbangan PT Krakatau Bandar Samudera, anak PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. menjadwalkan ulang penawaran umum perdana saham.
“Akan dikaji secara tepat momentumnya masuk ke pasar agar penawaran umum perdana saham [IPO] bisa sukses dan menghasilkan proceed yang tinggi,” ujar Corporate Secretary Krakatau Steel Suriadi Arif kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.
Selain momentum, Arif menyebut pembahasan kerja sama strategis dengan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II menjadi salah satu pertimbangan. Saat ini, masih dilakukan kajian untuk pembelian 49% saham Krakatau Bandar Samudera (KBS) oleh Pelindo II.
Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ahmad Bambang sebelumnya mengatakan kan tetap menjadikan Krakatau Steel sebagai pemegang saham mayoritas di KBS. Sementara, Pelindo II akan mengurus bagian manajemen.
Dengan demikian, sambungnya, IPO KBS urung dieksekusi pada 2018. Rencana itu akan dieksekusi ketika KBS telah memiliki valuasi yang lebih baik dengan menjadi pelabuhan umum.
Menurut catatan Bisnis.com, KBS berencana melepas 20%-30% saham perseroan melalui aksi korporasi tersebut. Awalnya, anak usaha emiten berkode saham KRAS itu akan menggunakan buku juni 2018 untuk mengeksekusi rencana IPO.
Saat dihubungi, Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Krakatau Bandar Samudera membenarkan bahwa KRAS tengah mengkaji rencana strategic placement dengan Pelindo II. Dengan demikian, perseroan masih mempertimbangkan opsi yang terbaik untuk menghimpun dana segar.