Bisnis.com, JAKARTA – Emiten infrastruktur telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk. memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) perseroan yang telah dilepas ke publik. Perseroan menunjuk PT BCA Sekuritas untuk mengeksekusi buyback tersebut.
Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara (TOWR) Adam Ghifari menyampaikan buyback dilakukan karena pihaknya menilai harga saham perseroan saat ini berada di bawah harga wajar.
“Kami melihat valuasi saham perseroan itu relatif lebih rendah dibandingkan dengan saham perusahaan menara lain. Oleh karena itu, kami mempertimbangkan untuk mengajukan buyback kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),” ungkapnya saat dikonfirmasi Bisnis, Rabu (4/7/2018).
Dana untuk buyback akan diambil dari kas internal perusahaan. Dalam aksi ini, TOWR bakal membeli 2,55 miliar saham dengan nilai nominal sebesar Rp10 per saham sehingga nilai nominal saham yang akan dibeli kembali adalah sebanyak-banyaknya Rp25,51 miliar.
Perseroan mengklaim memiliki arus kas yang memadai dan tingkat kewajiban utang atau leverage yang cukup rendah, sehingga memungkinkan dilakukannya buyback dengan kas internal.
Pada penutupan perdagangan Rabu (4/7), saham emiten menara Grup Djarum tersebut tercatat menguat 5,26% atau 30 poin ke level Rp600. Saham TOWR diperdagangkan dengan level Price Earning Ratio (PER) sebesar 14,63 kali.
TOWR juga telah menyelesaikan stock split dengan rasio 1:5 pada akhir bulan lalu.
Pada Maret 2018, TOWR melalui anak usahanya yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) baru saja mengakuisisi 100% saham PT Komet Infra Nusantara, perusahaan menara yang sebelumnya dikuasai oleh PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).