Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China sukses membukukan rebound pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (20/6/2018), pulih dari tekanan berat sebelumnya, didongkrak komentar optimistis dari media pemerintah serta rencana pembelian saham oleh perusahaan-perusahaan terdaftar.
Hal tersebut menenangkan kepanikan atas perang dagang China-Amerika Serikat (AS).
Indeks Shanghai Composite ditutup naik 0,27% atau 7,91 poin di level 2.915,73, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,61% atau 17,84 poin di posisi 2.889,98.
Di sisi lain, indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir naik 0,40% atau 14,33 poin di level 3.635,44, setelah dibuka turun 0,51% atau 18,57 poin di posisi 3.602,55.
Rebound indeks Shanghai dan CSI 300 pada akhir perdagangan hari ini sekaligus mematahkan rentetan koreksi empat sesi perdagangan berturut-turut sebelumnya.
Meski demikian, investor tetap berhati-hati tentang keberlanjutan rebound indeks Shanghai dalam jangka panjang, mengingat kemerosotan hampir 4% yang dibukukan pada perdagangan Selasa (19/6/2018).
Pada perdagangan Selasa, indeks Shanghai berakhir merosot 3,78% di posisi 2.907,82 akibat kekhawatiran bahwa meningkatnya friksi perdagangan antara AS dan China dapat merusak ekonomi China yang sudah rapuh.
“Pembicaraan perdagangan antara dua negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia itu telah menunjukkan pola ‘satu langkah maju, dua langkah mundur’,” ujar Raymond Ma, manajer portofolio di Fidelity International, seperti dikutip Reuters.
“Friksi dagang China-AS akan terus memiliki dampak yang luas dan negatif terhadap sentimen pasar, serta dapat merugikan ekspektasi laba,” tambahnya.
Rebound hari ini didorong sektor-sektor yang kurang rentan terhadap friksi perdagangan, seperti konsumer dan perawatan kesehatan.
Beberapa tanda stabilitas muncul setelah media pemerintah China hari ini berbicara positif tentang pasar saham negeri Tirai Bambu, sementara lebih dari 30 perusahaan terdaftar mengumumkan rencana pembelian saham oleh pemegang saham utama.
Yi Gang, Gubernur People’s Bank of China, mengatakan ekonomi China ditempatkan dengan baik untuk mengatasi goncangan eksternal.
“Ada pasang surut pada pasar saham dan sebagainya, investor harus tenang dan rasional,” katanya.
Sementara itu, Gao Ting, Kepala Strategi China di UBS Securities, mengatakan bahwa rencana tarif saat ini cenderung memiliki dampak makro yang terbatas, kecuali ketegangan meningkat lebih lanjut atau langkah proteksionisme tumbuh di negara lain.
Sejalan dengan bursa China, indeks Hang Seng Hong Kong rebound dan berakhir menguat 0,77% di level 29.696,17, setelah terkapar di zona merah empat sesi perdagangan berturut-turut sebelumnya.