Bisnis.com, JAKARTA – Pemilik gurita media MNC Group, Hary Tanoesoedibjo angkat bicara soal perlemahan rupiah yang terus terjadi. Menurutnya, pemerintah perlu meluncurkan berbagai cara untuk mengintervensi nilai tukar mata uang domestik.
Hary mengungkapkan kombinasi nilai tukar yang melemah sekaligus harga bahan kebutuhan pokok yang biasnaya meningkat saat bulan Ramadhan dan Lebaran, pasar akan mewaspadai potensi inflasi yang akan terjadi dalam sebulan ke depan.
“Perlu kebijakan intervensi untuk memberikan keyakinan pada masyarakat. Pelemahan nilai tukar bukan hanya soal fundamental, tetapi juga masalah psikologis. Kalau tidak pasti, pasar akan terus menebak-nebak ke mana arah pergerakan nilai tukar ini,” ungkap Hary di Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Hary menyebut ada beberapa hal yang dapat dilakukan pemerintah seperti perusahaan BUMN didorong untuk melepas pendapatannya yang dalam dolar untuk meredam gejolak nilai tukar. Selain itu, para eksportir dan pengusaha yang menempatkan uangnya di luar negeri, diharapkan dapat segera membeli rupiah.
“Dengan kondisi yang tidak pasti, mereka yang dapat penghasilan dolar akan ditempatkan di luar negeri dengan harapan mendapatkan rupiah lebih banyak di saat terpuruk. Mereka harus jual dolarnya untuk menolong mengembalikan kurs rupiah,” ungkap pengusaha yang akrab disapa HT tersebut.
Adapun, Hary baru saja mendampingi salah satu anak usaha Grup MNC yaitu MNC Studios melakukan due diligence untuk dapat segera melantai di bursa saham domestik pada kuartal I tahun ini. Hary menyebut Grup MNC akan tetap mendukung IPO tersebut meski pasar tengah redup.
Baca Juga
“Kami tetap lakukan IPO-nya, makanya ada proses bookbuilding ini. Besok MNC Studios akan roadshow ke Singapura, Hong Kong, dan Malaysia. Yang jelas, perusahaan konten di Indonesia belum ada yang solid sampai sekarang, dan MNC Studios memiliki infrastruktur, konten, dan fasilitas yang pertumbuhannya luar biasa,” ungkapnya.