Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen emiten menara telekomunikasi, PT Solusi Tunas Pratama Tbk. menyebut belum mendapatkan investor strategis yang akan mengeksekusi rencana perseroan untuk menghimpun dana melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan perseroan pada situs resmi Bursa Efek Perseroan (BEI), Sekretaris Perusahaan Solusi Tunas Pratama, Juliawati Gunawan mengungkapkan rencana private placement tersebut akan membutuhan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
“Perseroan belum memiliki investor strategis yang akan mengambil bagian saham yang dikeluarkan melalui PMTHMETD karena akan meminta persetujuan RUPS yang akan dilaksanakan pada 23 Mei 2018. Selanjutnya, pelaksanakaan PMTHMETD tersebut akan dilakukan dalam waktu 2 tahun sejak persetujuan,” ungkap Juliawati, Kamis (26/4/2018).
Selain itu, emiten dengan kode saham SUPR tersebut juga belum memiliki rencana detil terkait penggunaan dana hasil private placement. Entitas memiliki sejumlah opsi seperti pengembangan usaha dan pelunasan utang.
Manajemen SUPR sebelumnya menyampaikan rencana melepas sebanyak-banyaknya 113.757.970 saham baru untuk melakukan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Seluruh saham baru yang akan diterbitkan perseroan tersebut merupakan 8,79% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Adapun, perseroan belum menentukan investor strategis yang akan mengesekusi rencana private placement tersebut.
Adapun, dari aksi private placement tersebut, perusahaan berpeluang mendapat dana segar sekitar Rp770 miliar. Tahun ini, SUPR menargetkan dapat membangun 500—600 menara jaringan sepanjang tahun ini, atau naik 10% dari total menara yang dimiliki perseroan saat ini sekitar 6.600 tower.