Bisnis.com, JAKARTA – Nilai transaksi Perdagangan Berjangka Komoditas (PBK) pada kuartal I/2018 mencapai Rp27,15 triliun, naik 12,09% year-on-year (yoy) dari Rp24,22 triliun pada kuartal I/2017.
Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, pada kuartal I/2018, volume transkaksi PBK mencapai 2,12 juta lot, tumbuh 17,48% yoy dari periode yang sama di tahun sebelumnya sejumlah 1,81 juta lot.
Rinciannya, transaksi multilateral berkontribusi hingga 19,49% yoy sebesar 413.613 lot, sedangkan transaksi bilateral atau SPA menyumbang 80,51% sejumlah 1,71 juta lot.
Total nilai transaksi PBK pada kuartal I/2018 mencapai Rp27,15 triliun, naik 12,09% yoy dari periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp24,22 triliun.
Perinciannya, transaksi multilateral tumbuh 3,96% yoy menjadi Rp3,76 triliun dari sebelumnya Rp 3,62 triliun. Sementara itu, transaksi SPA naik 13,51% yoy menuju Rp23,39 triliun dari sebelumnya Rp20,61 triliun.
Kepala Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan Fisik Bappebti Pantas Lumban Batu menyampaikan, peningkatan pertumbuhan PBK dari Januari—Maret 2018 terjadi seiring dengan membaiknya perekonomian di tengah naiknya harga komoditas.
“Kenaikan volume transaksi ini lantaran perekonomian sudah lebih baik. Selain itu, indikasi lainnya ialah nasabah balik lagi ke pialang yang legal karena kepercayaan terhadap pialang ilegal menurun,” papar Pantas kepada Bisnis, Jumat (20/4/2018).