Bisnis.com, JAKARTA--Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan melemah pada awal pekan ini, kendati selama sepekan terakhir laju indeks menunjukkan penguatan.
Pada perdagangan 9-13 April 2018, pergerakan indeks berhasil ditutup menguat 1,54%. Sepanjang periode ini indeks ditutup di level 6.270,32 poin dari level 6.175,05 poin pada penutupan akhir pekan sebelumnya.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan, secara teknikal IHSG melanjutkan pelemahan dengan break out support MA5 setelah pulled back resistance target wedge pattern.
Menurutnya, target pelemahan selanjutnya akan menguji support MA20 di level 6.240. Indikator Stochastic mengindikasikan IHSG akan kembali koreksi menguji support MA20 dengan pola dead-cross yang terbentuk pada area jenuh beli.
"Meskipun demikian indikasi rebound tetep ada melihat rendahnya momentum pada indikator RSI yang membuat kondisi saat ini cukup murah secara teknikal," katanya, Minggu (15/4/2018).
Dengan demikian, menurutnya IHSG akan bergerak terkonsolidasi melemah di awal pekan dengan rentan pergerakan 6.240-6.300.
Baca Juga
Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai, peluang kenaikan IHSG masih terbuka lebar. Hal ini terlihat dari support level yang teruji dan mampu dipertahankan dengan baik.
Kenaikan peringkat oleh Moody's juga dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG pada hari ini hingga beberap waktu mendatang.
"Momentum koreksi wajar masih dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat IHSG dalam jangka panjang masih berada dalam jalur uptrend," kata dia.
Menurut William, IHSG hari ini berpotensi melaju di zona hijau dengan pergerakan 6.171-6.389.
Saham yang menurutnya menarik untuk dicermati adalah TLKM, SMRA, HMSP, MYOR, UNVR, ICBP, PWON, BJTM, KLBF, dan BBNI.
Adapun saham potensial menurut Reliance Sekuritas adalah SMGR, TLKM, ASGR, INAF, dan ULTJ.