Bisnis.com, JAKARTA--Pada 2017, laba yang dikantongi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) terkoreksi cukup dalam. Mampukan laba JPFA berbalik tumbuh pada tahun ini?
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan kemarin (10/4/2018) harga saham Japfa Comfeed merangkak naik 0,62% atau 10 poin ke level Rp1.635. Sepanjang tahun berjalan, harga saham emiten tersebut telah meningkat 25,77%. Namun, saham JPFA terkoreksi 0,91% secara year-on-year.
Sepanjang 2017, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp997,35 miliar, turun hingga 51% yoy. Padahal, JPFA membukukan pendapatan Rp29,6 triliun, tumbuh 9,38% yoy.
Segmen peternakan dan produk konsumen mencatatkan peningkatan paling tinggi hingga 21,44% year on year dibandingkan dengan segmen lain. Porsi penjualan segmen peternakan dan produk konsumen per 2017 mencapai 41% dari total penjualan.
Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin mengungkapkan pada tahun ini, permintaan ayam potong yang meningkat akan membantu JPFA meningkatkan pendapatan. Dengan adanya intervensi pemerintah, harga ayam potong yang stabil merupakan hal positif bagi kinerja JPFA.
“Kami memprediksi volume penjualan akan meningkat. Mirae meningkatkan estimasi laba JPFA pada tahun ini yaitu sebesar 53,6% ke level Rp1,5 triliun. Pendapatan perseroan juga akan meningkat di kisaran 1,5%,” ungkap Mimi.
Baca Juga
Mimi menyebut Mirae menetapkan target harga saham JPFA hingga akhir tahun dapat mencapai Rp1.740 dengan expected return sebesar 14,5%.
Sementara itu, Analis NH Korindo Sekuritas Joni Wintarja mengungkapkan kebijakan pemerintah untuk sektor perunggasan akan lebih ramah pada tahun ini, sehingga memberikan peluang bagi JPFA untuk mengerek laba.
Menurut Joni, bisnis ayam broiler akan memberikan margin keuntungan yang lebih stabil bagi JPFA. Pada tahun lalu, regulasi pemerintah yang terus direvisi membuat harga ayam hanya jatuh pada dua dari 12 bulan penjualan.
“Kami menetapkan target harga saham JPFA dapat mencapai Rp1.820 hingga akhir tahun ini. Dengan sistem produksi yang terintegrasi, Japfa merupakan perusahaan unggas yang sangat kompetitif,” jelas Joni.