Bisnis.com,JAKARTA — Penggalangan dana melalui penerbitan surat utang obligasi oleh perseroan pelat merah kian marak pada triwulan pertama 2018.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), yang dilansir Senin (9/4), total emisi obligasi domestik oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai Rp11,92 triliun pada kuartal I/2018. Jumlah tersebut tumbuh signifikan 76,59% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
KSEI mencatat total emisi obligasi domestik BUMN pada kuartal I/2017 hanya sebesar Rp6,75 triliun. Aksi korporasi tersebut dilakukan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan jumlah pokok Rp1,65 triliun dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Rp5,10 triliun.
Kedua perseroan pelat merah itu kembali menempuh langkah serupa pada triwulan pertama tahun ini. Waskita Karya dan Bank Rakyat Indonesia telah melakukan emisi dengan jumlah pokok masing-masing Rp3,45 triliun dan Rp2,44 triliun.
Emisi obligasi dengan jumlah pokok terbesar pada triwulan pertama 2018 kategori BUMN ditempati oleh PT Pegadaian (Persero) dengan Rp3,50 triliun. Manajemen perseroan berencana menambah emisi obligasi syariah dengan jumlah pokok Rp1 triliun-Rp 2 triliun sebelum berakhirnya semester I/2018.
Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia menilai korporasi pelat merah masih memiliki ruang untuk penerbitan obligasi. Artinya, masih terdapat ruang bagi BUMN lainnya yang ingin menghimpun dana melalui instrumen tersebut.
Baca Juga
Dia menjelaskan bahwa industri keuangan seperti dana pensiun dan asuransi membutuhkan instrumen untuk menjadi portofolio mereka. BUMN menjadi nilai tambah bagi para pemegang obligasi.
“Tren suku bunga rendah menyebabkan pembiayaan dari penerbitan obligasi menjadi salah satu daya tarik,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (9/4).
Menurut catatan Bisnis.com, sejumlah korporasi merah tengah mempertimbangkan penerbitan obligasi pada semester I/2018. Adapun, perseroan tersebut yakni PT PP (Persero) Tbk, PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Direktur Utama Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Salyadi Saputra sebelumnya memproyeksikan nilai penerbitan obligasi BUMN akan meningkat secarayear on year pada 2018. Pasalnya, kebutuhan pendanaan, khususnya untuk infrastruktur, masih cukup tinggi.
Sebagai catatan, total emisi obligasi domestik BUMN pada tahun lalu mencapai Rp60,94 triliun. Jumlah tersebut tumbuh dibandingkan dengan periode 2016 sebesar Rp33 triliun.
OBLIGASI GLOBAL
Selain penerbitan obligasi domestik yang kian menggeliat, beberapa BUMN tercatat membidik penerbitan obligasi global.
Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ahmad Bambang mengungkapkan tengah memroses penerbitan obligasi untuk PT Pelabuhan Indonesia III dan PT Pelabuhan Indonesia IV. Keduanya disebut akan mengemisi obligasi global.
“Akan langsung dieksekusi begitu dapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan. Kemungkinan di semester II/2018,” jelasnya kepada Bisnis,com, Senin (9/4).
Seperti diketahui, Pelabuhan Indonesia III berencana mengemisi obligasi global dengan target dana Rp5 triliun. Perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk proyek pengembangan pelabuhan.
Sementara itu, Pelabuhan Indonesia IV berencana menerbitkan obligasi untuk keperluan serupa. Korporasi pelat merah itu akan mempercepat proses pembangunan Makassar New Port.