Harga Batu Bara Tergelincir Turun

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara tergelincir dan berakhir melemah pada perdagangan Rabu (4/4/2018).

Pada perdagangan Rabu, harga batu bara untuk kontrak Mei 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, berakhir melemah 0,68% atau 0,55 poin di posisi US$80,25/metrik ton.

Adapun pada sesi perdagangan sebelumnya, Selasa (3/4), harga batu bara kontrak Mei 2018 berakhir naik tajam 1,83% atau 1,45 poin di level 80,80.

Sejalan dengan batu hitam, harga minyak mentah berakhir negatif pada perdagangan Rabu, di tengah meningkatnya tensi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei 2018 ditutup turun 0,2% atau 0,14 poin di level US$63,37 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun minyak Brent untuk pengiriman Juni berakhir turun 0,10 poin di level US$68,02 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

Kelebihan pasokan yang disimpan di tangki penyimpanan minyak AS turun melebihi perkiraan 11 analis dalam survei Bloomberg.

Di sisi lain, persediaan di penyimpanan utama di Oklahoma membengkak paling banyak sejak akhir 2016, memperburuk kekhawatiran bahwa pasokan mungkin membanjiri permintaan di tengah memanasnya ketegangan perdagangan antara AS dan China.

Sementara itu, ekspor minyak mentah AS naik ke rekor tertinggi sedangkan impor turun tipis, berkontribusi terhadap berkurangnya minyak mentah keseluruhan 4,62 juta barel dari penyimpanan pekan lalu, menurut laporan mingguan Energy Information Administration yang dirilis pada Rabu.

“Penurunan penyimpanan nasional cukup konstruktif, tetapi ketegangan Cina-AS dan negosiasi perdagangan membebani pasar,” kata Nick Holmes, seorang analis di Tortoise di Leawood, Kansas.

“Ketidakpastian dan potensi dampak terhadap permintaan global menyebabkan beberapa kegugupan,” tambahnya, seperti dikutip Bloomberg.

Pergerakan harga batu bara kontrak Mei 2018 di bursa Rotterdam

Sumber: Bloomberg