Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Bukaka Teknik Utama (BUKK) Naik 52,98%

Emiten konstruksi nonbangunan PT Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK) memembukukan kenaikan pendapatan sebesar 52,98% year-on-year (yoy) dan laba bersih 179,83% yoy pada 2017.
Bukaka Teknik Utama menggelar pelatihan untuk teknologi produk garbarata/Stefanus Arief Setiaji
Bukaka Teknik Utama menggelar pelatihan untuk teknologi produk garbarata/Stefanus Arief Setiaji

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten konstruksi nonbangunan PT Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK) memembukukan kenaikan pendapatan sebesar 52,98% year-on-year (yoy) dan laba bersih 179,83% yoy pada 2017.

Dalam laporan keuangan 2017 yang dipublikasikan Selasa (3/4/2018), perusahaan menyampaikan pendapatan pada tahun lalu mencapai Rp2,45 triliun. Nilai itu meningkat 52,98% yoy dari sebelumnya Rp1,60 triliun.

Pendapatan dari konstruksi jaringan listrik, energi, dan jembatan berkontribusi paling besar, yakni Rp1,31 triliun. Selanjutnya, kontrak peralatan jalan, kendaraan khusus, dan peralatan migas menyumbang Rp895,97 miliar.

Fasilitas dan perlengkapan bandara berkontribusi Rp148,03 miliar, selanjutnya penjualan produk forging Rp78,86 miliar, dan pendapatan pemasaran listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Rp18,31 miliar.

Perincian penjualan yang melebihi 10% kepada pihak ketiga ialah PT Waskita Karya (Persero) Tbk., senilai Rp355,69 miliar dan PT Chevron Indonesia Company Rp281,49 miliar.

Sementara itu, beban kontrak konstruksi dan non-konstruksi meningkat menuju Rp2,07 triliun dari sebelumnya Rp1,35 triliun. Laba kotor pada 2017 pun mencapai Rp388,85 miliar, naik dari 2016 senilai Rp251,94 miliar.

Peningkatan signifikan terlihat pada laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp254,85 miliar dari sebelumnya Rp96,73 miliar. Ada tiga faktor yang mendasarinya, yakni perolehan kenaikan pendapatan atas pelepasan entitas asosiasi, keuntungan selisih kurs, dan pemulihan piutang pada 2017.

BUKK mengantongi laba bersih sebesar Rp180,57 miliar pada 2017, melonjak 179,83% yoy dari sebelumnya Rp65,17 miliar. Laba per saham pun naik menuju Rp 62,74 dari 2016 senilai Rp18,96.

Liabilitas perusahaan naik menjadi Rp1,95 triliun dari sebelumnya Rp1,03 triliun. Peningkatan itu terutama disebabkan membengkaknya liabilitas jangka pendek menuju Rp1,63 triliun dari sebelumnya Rp884 miliar.

Ekuitas perseroan mencapai Rp1,56 triliun pada 2017 dibandingkan sebelumnya Rp1,23 triliun. Total aset BUKK pun meningkat menuju Rp3,51 triliun dari sebelumnya Rp2,26 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper