Bisnis.com, SERANG – Produsen keramik PT Arwana Citramulia Tbk. membidik pertumbuhan laba usaha pada tahun ini dapat mencapai Rp219,17 miliar, mengandalkan upaya efisiensi biaya produksi sekaligus ekspansi kapasitas produksi keramik.
Target pertumbuhan tersebut meningkat 19,9% dibandingkan laba usaha perseroan pada 2017 yang sebesar Rp183,20 miliar. Pada tahun lalu, perseroan meningkatkan kinerja melalui efisiensi pabrik sehingga mampu menghemat hingga Rp4,85 miliar per bulannya.
Chief Financial Officer (CFO) Arwana Citramulia Rudy Sujanto mengungkapkan pada tahun lalu penjualan bersih emiten tersebut berhasil meningkat hingga 14,6% di tengah perlemahan belanja masyarakat.
“Kami menekankan proses produksi clean manufacturing sehingga akan efisien, sehingga mampu mendorong kenaikan laba bersih. Nilai penjualan juga meningkat karena ada katalisator berupa harga jual rata-rata yang tumbuh 2,8%,” ungkap Rudy dalam paparan publik di Serang, Rabu (28/3/2018).
Rudy mengungkapkan pada tahun lalu, pendapatan penjualan bersih mencapai Rp1,73 triliun meningkat 14,6% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,51 triliun. Kendati demikian, volume penjualan hanya meningkat 11,5% dari sebelumnya 46,4 juta meter persegi menjadi 51,78 meter persegi.
Dari sisi harga, penjualan per meter persegi pada tahun lalu mencapai Rp33.048, meningkat tipis dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp32.571. ke depan, emiten dengan kode saham ARNA tersebut ingin meningkatkan komposisi penjualan produk premium yang memiiki margin lebih besar.
Baca Juga
“Selain itu, tingkat reject produk keramik kami menurun. Tahun 2017 mencapai hanya 1,54% dari sebelumnya di level 3,5%,” ungkap Rudy.
Adapun, tahun ini perusahaan memutuskan pencadangan dana sebesar Rp30 miliar untuk buyback saham pada periode 29 Maret 2018 hingga 29 Maret 2019. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 28 Maret 2018, perseroan memutuskan pembagian dividen Rp12 per lembar saham.