Bisnis.com, JAKARTA—Penjualan alat berat atau mesin konstruksi PT United Tractors Tbk., (UNTR) pada Januari-Februari 2018 mencapai 756 unit, naik 41,57% year--on-year (yoy) dari Januari-Februari 2017 sebesar 534 unit.
Dalam publikasi perseroan, Senin (26/3/2018), pada Januari-Feruari 2018 perusahaan menjual 756 unit alat berat, naik 41,57% secara yoy. Sektor tambang mendominasi penyerapan sebesar 59%, kemudian konstruksi 19%, perkebunan 13%, dan kehutanan 9%.
Pada tahun ini, perusahaan menargetkan penjualan alat berat sejumlah 4.200 unit, naik 10,87% yoy dari realisasi 2017 sebanyak 3.788 unit.
Dari lini bisnis kontrak pertambangan, UNTR memproduksi batu bara (coal getting) sejumlah 17,2 juta ton pada Januari-Februari 2018, meningkat dari periode yang sama pada 2017 sebesar 16,2 juta ton. Tahun lalu, perusahaan merealisasikan volume produksi batu hitam sebanyak 112,6 juta ton.
Volume overburden removal pada Januari 2018 mencapai 134,5 juta bank cubic meter (BCM), meningkat dari Januari-Februari 2016 sejumlah 109,8 juta BCM. Pada 2017, perusahaan melakukan pemindahan lapisan tanah penutup sebesar 800,8 juta BCM.
Sementara itu, pada Januari-Februari 2018, pemasaran batu hitam UNTR mencapai 1,66 juta ton, naik dari sebelumnya 1,44 juta ton.
Pada 2017, perusahaan merealisasikan penjualan batu bara sejumlah 6,3 juta ton. Volume itu menurun 8% dari pencapaian 2016 sebesar 6,9 juta ton.
Tahun lalu, perseroan mengantongi pendapatan senilai Rp64,56 triliun, naik 41,76% yoy dari sebelumnya Rp45,54 triliun. Kontribusi lini usaha alat berat mencapai 56%, kontraktor penambangan 46%, pertambangan batu bara 11%, dan konstruksi 5%.
Kepala Riset dan Strategis Bahana Sekuritas Andri Ngaserin menyampaikan, kinerja United Tractors diperkirakan akan semakin membaik pada tahun ini, yang telah tercermin sejak 2017. Pada 2018, managemen menargetkan penjualan alat berat akan berada pada kisaran 4.200 - 4.500 unit.
“Menurut perkiraan Bahana, penjualan alat berat UNTR sepanjang tahun ini sebesar 4.787 unit akan tercapai,” paparnya dalam publikasi riset.
Andri merekomendasikan beli terhadap saham UNTR dengan perkiraan target harga naik menjadi Rp42.200. Nilai itu meningkat dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp39.700.