Bisnis.com, JAKARTA—PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo telah mengantongi mandat pemeringkatan untuk emisi surat utang, mencakup obligasi, MTN, dan sukuk, senilai Rp65,9 triliun dari 55 emiten per 12 Maret 2018.
Meskipun pasar obligasi relatif masih mengalami tekanan, minat emiten untuk menerbitkan oblgasi tidak surut. Pefindo mengantongi mandat pemeringkatan untuk emisi surat utang dari 19 sektor berbeda yang kemungkinan akan segera direalisasikan antara kuartal kedua atau ketiga tahun ini.
Berdasarkan data Pefindo, mandat tertinggi sejauh ini masih dari sektor finansial, yakni perusahaan pembiayaan dan perbankan dengan total Rp29,6 triliun atau 45% dari total mandat yang ada.
Mandat dari sektor pembiayaan masih yang tertinggi dengan nilai Rp17,26 triliun dari 16 emiten. Sementara itu, mandat sektor bank terdiri atas 8 emiten dengan nilai emisi Rp12,34 triliun.
Selebihnya, mandat penerbitan surat utang berasal dari perusahaan-perusahaan sektor riil.
Di peringkat pertama di antara kelompok perusahaan sektor riil adalah sektor industri agro dengan 2 emiten senilai total Rp9 triliun, disusul sektor konstruksi 5 emiten senilai Rp7,2 triliun dan sektor perkebunan 6 emiten senilai Rp6,95 triliun.
Baca Juga
Sementara itu, mandat sektor riil lainnya lebih terbatas, baik dari segi jumlah emiten maupun nilainya.
Dari sektor infrastruktur ada 1 emiten dengan nilai cukup tinggi yakni Rp2,5 triliun, lalu 2 dari sektor pertambangan senilai total Rp1,88 triliun, 3 dari sektor properti senilai Rp1,65 triliun, dan 2 dari sektor pariwisata senilai total Rp500 miliar.
Sektor pembangkit listrik dan pelayaran masing-masing 1 emiten dengan nilai masing-masing Rp1,5 triliun. Demikian juga sektor telekomunikasi dan pengemasan, masing-masing 1 emiten dengan nilai per emiten Rp1 triliun.
Sementara itu, sektor lainnya seperti logistik, transportasi, trading, restoran, produk konsumen dan otomotif masing-masing 1 emiten dengan nilai emisi masing-masing tidak lebih dari Rp500 miliar.
Pefindo mencatat bahwa mandat terbesar emisi surat utang sejauh ini adalah dari kelompok surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) yakni senilai Rp29,78 triliun. MTN bukan merupakan surat utang yang dicatatkan di BEI dan ditransaksikan di pasar sekunder bursa.
Selanjutnya, mandat obligasi senilai Rp18,51 triliun, sementara realisasi penawaran umum berkelanjutan (PUB) nilainya Rp10,74 triliun dan PUB baru Rp4,9 triliun. Sekuritisasi ada Rp2 triliun.