Bisnis.com, JAKARTA—PT Wijaya Karya Realty Tbk. menargetkan dapat mencatatkan sahamnya di bursa efek Indonesia pada April 2018 melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering saham baru setara 25% dari total modal disetor setelah penawaran umum.
Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, mengatakan bahwa sejauh ini Wika Realty sudah memutuskan untuk melepas saham baru ke investor publik setara 25% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum.
Ini berbeda dibandingkan kabar yang beredar semula bahwa emiten properti anak usaha dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. tersebut akan melepas antara 30%-40% saham baru. Adapun, total aset Wika Realty menurut Samsul mencapai lebih dari Rp2 triliun.
Samsul mengatakan, target dana yang diincar dari aksi korporasi ini cukup besar, menimbang perseroan memiliki kinerja laba bersih yang cukup tinggi tahun lalu. Sayangnya, Samsul enggan mengungkapkan besaran target dana maupun laba bersih perseroan tahun lalu.
Laba bersih yang tinggi tentu memberi peluang bagi emiten untuk menetapkan harga saham yang lebih mahal pula, sebab dengan price earning ratio wajar di kisaran 10 kali saja, harga sahamnya sudah akan tinggi.
“Mereka mau catatkan IPO di April, dananya lumayan besar karena dia mau lepas 25%,” katanya, Selasa (13/3/2018).
Adapun, Wika Realty baru menggelar mini expose pada Rabu (13/3/2018). Namun, saat dijumlah usai gelaran mini expose, direksi Wika Realty enggan buka suara terkait rencana IPO mereka.
Meski begitu, Adang Hamdani, Direktur Keuangan dan Human Capital Wijaya Karya Realty, mengonfirmasi bahwa target saham baru yang dilepas adalah sekitar 25% dan diperuntukkan bagi ekspansi perusahaan, termasuk menambah cadangan lahan. Perseroan akan menggunakan buku Desember 2017 untuk IPO ini.
Samsul mengatakan, sejumlah perusahaan properti memang tengah aktif menjajaki kemungkinan listing di bursa sebab kebutuhan pendanaan jangka panjang mereka untuk tambahan cadangan lahan tidak dapat dipenuhi melalui sumber pinjaman bank.