Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Karet Tertekan Lagi, Faktor Ini Jadi Beban

Harga karet berakhir melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Jumat (2/3/2018), tertekan oleh sejumlah sentimen negatif.
Petani memanen getah karet di Muaro Jambi, Jambi, Sabtu (13/5)./Antara-Wahdi Septiawan
Petani memanen getah karet di Muaro Jambi, Jambi, Sabtu (13/5)./Antara-Wahdi Septiawan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet berakhir melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Jumat (2/3/2018), tertekan oleh sejumlah sentimen negatif.

Harga karet untuk pengiriman Agustus 2018 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup melemah 0,52% atau 1 poin di level 191,50 yen per kilogram (kg).

Padahal karet sempat rebound saat dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,16% atau 0,3 poin di posisi 192,80 yen per kg, setelah pada perdagangan kemarin ditutup melemah 0,67% atau 1,30 poin di posisi 192,50 yen per kg.

Analis dari broker komoditas Fujitomi, Kazuhiko Saito mengatakan pelemahan tajam indeks Nikkei serta berlanjutnya apresiasi mata uang yen terus menekan harga komoditas karet.

Indeks Nikkei 225 hari ini berakhir anjlok 2,50% atau 542,83 poin di level 21.181,64. Adapun indeks Topix Jepang mencatat penurunan terbesar barunya dalam tiga pekan pada akhir perdagangan hari ini.

Bursa saham Jepang lanjut melemah di hari ketiga berturut-turut di tengah kekhawatiran pasar seputar potensi perang dagang, yang dipicu pengumuman rencana pengenaan tarif untuk impor baja dan aluminium oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Kamis (1/3).

Sementara itu, nilai tukar yen terpantau menguat 0,31% atau 0,33 poin ke posisi 105,91 per dolar AS pada pukul 14.28 WIB. Pagi tadi yen dibuka stagnan di posisi 106,24, setelah berakhir terapresiasi 0,41% di posisi 106,24 pada perdagangan Kamis (1/3).

Yen menguat setelah Gubernur Haruhiko Kuroda Bank of Japan menyatakan BOJ akan mempertimbangkan bagaimana cara untuk keluar dari program stimulus moneter masifnya sekitar tahun fiskal 2019.

“Pelemahan harga minyak mentah juga ikut menekan harga,” tambah Saito, seperti dikutip Bloomberg.

Harga minyak WTI kontrak April 2018 terpantau lanjut turun tipis 0,05% atau 0,03 poin ke US$0,96 per barel pada pukul 14.18 WIB, setelah pada perdagangan Kamis (1/3) berakhir merosot 1,05% di posisi 60,99.

Turut membebani karet, Asosiasi Karet Jepang mencatat cadangan karet mentah Jepang meningkat 1,5% per 10 Februari 2018 ke level 14.956 metrik ton, sedangkan cadangan karet yang dimonitor oleh Shanghai Futures Exchange meningkat 0,1% ke level 434,550 ton pekan lalu.

 

Pergerakan Harga Karet Kontrak Agustus 2018 di TOCOM

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

2/3/2018

191.50

-0,52%

1/3/2018

192,50

-0,67%

28/2/2018

193,80

0%

27/2/2018

193,80

0%

26/2/2018

193,80

+2,76%

Sumber: Bloomberg

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro