Bisnis.com, JAKARTA-Emiten kontraktor tambang PT Samindo Resources Tbk., (MYOH) menargetkan dapat mengakuisisi 2 tambang batu bara pada tahun ini.
Presiden Direktur PT Samindo Resources Kim Jung Gyun menyampaikan, perusahaan memiliki pengalaman 25 tahun dalam operasional tambang batu bara. Untuk mendiversifikasi pendapatan, MYOH akan mengakuisisi 1-2 tambang pada 2018.
Tambang batu bara yang diakuisisi nantinya terintegrasi dengan rencana perusahaan mengembangkan Pembangkit Litsrik Tenaga Uap (PLTU). Namun, posisi MYOH tidak akan menjadi mayoritas di dalam konsesi tersebut.
"Mungkin kepemilikan kita di tambang baru hanya 20%--30% saja," ujarnya.
Pendanaan akuisisi, sambung Kim, di luar anggaran belanja modal 2018 sebesar US$13,8 juta. Sumber pendanaan untuk menambah kepemilikan saham tambang batu bara itu berasal dari kas internal ataupun suntikan induk usaha.
Pemegang saham utama MYOH ialah Samtan Co.Ltd sebesar 63,57%. Perusahaan yang berbasis di Korea Selatan itu mendapatkan dana sekitar US$600 juta dari penjualan 40% saham di PT Kideco Jaya Agung kepada PT Indika Energy Tbk., (INDY).
Baca Juga
"Kita memiliki dana banyak setelah melepas Kideco. Dana itu bisa digunakan untuk akuisisi tambang baru. [Dana akuisisi] itu bergantung persentase saham, reserve, dan perusahaannya seperti apa," imbuhnya.
Investor Relation MYOH Ahmad Zaki menambahkan untuk akuisisi tambang batu bara, menyiapkan dana hingga US$100 juta. Adapun, untuk pengembangan PLTU ataupun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), alokasi dana mencapai US$25 juta.
Tambang yang diakuisisi memiliki kriteria volume cadangan batu bara sekitar 20 juta ton. Volume produksi tahunannya mencapai 2 juta--3 juta ton.
Untuk proyek pembangkit listrik, perusahaan berencana mengikuti sejumlah tender. Pada 2017, perusahaan mengikuti tiga tender, yakni PLTS di Sumatera Utara dan Bangka, serta PLTU Kaltim 6. Namun, MYOH belum lolos tiga penawaran proyek tersebut.
"Tahun ini akan kami coba tender lagi, karena untuk mengintegrasikan dengan hasil batu bara kita nantinya," ujarnya.