Bisnis.com, JAKARTA – PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) berencana menaikkan kapasitas produksi menjadi 60 juta bank meter kubik. Oleh karena itu, perseroan mengincar bisa meraih kontrak tambahan pada tahun ini.
Investor Relation PT Samindo Resources Tbk. Ahmad Zaki Natsir mengungkapkan saat ini perseroan memiliki kapasitas produksi untuk memindahkan lapisan tanah penutup (overburden removal) sebanyak 55 juta bank meter kubik (bank cubic meter/BCM).
“Pada tahun ini target overburden removal perseroan melonjak 10% menjadi 54,5 juta BCM. Dengan peningkatan kapasitas menjadi 60 juta BCM artinya kami masih memiliki kapasitas tersisa sekitar 6 juta BCM yang dapat dimanfaatkan untuk meraih kontrak baru pada 2018,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (25/1/2018).
Untuk itu, perseroan saat ini tengah menjajaki dengan sejumlah pihak untuk bisa mendapatkan satu kontrak baru pada tahun ini. Pada tahun lalu, perseroan berhasil meraih satu kontrak baru dari Bayan Group.
Meski ada penambahan kontrak, lanjutnya, pada tahun lalu, perseroan bahkan mampu melebihi target yang diberikan oleh klien. Padahal pada tahun lalu, tidak ada penambahan unit alat berat.
Namun, untuk tahun ini Zaki mengungkapkan perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$13,8 juta pada 2018, atau meningkat 343% dibandingkan dengan capex pada 2017 yang salah satunya akan digunakan untuk belanja alat berat.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kapasitas produksi saat ini perseroan telah melakukan pemesanan sejumlah alat berat dengan rincian 10 unit dump truck dengan kapasitas 60 BCM per dump truck, serta satu unit eskavator tambahan.
Menurutnya, dengan penambahan sejumlah alat berat tersebut maka kapasitas produksi perseroan akan terdongkrak menjadi 60 juta BCM pada tahun ini. Pemesanan tersebut, lanjutnya, telah dimulai sejak kuartal IV/2017.
“Diperkirakan seluruh alat-alat tersebut akan mulai beroperasi di kuartal kedua tahun 2018,” ujarnya.
Perseroan memilki dua kontrak aktif yakni Kideco dan kontrak baru SIMS dengan Bayan group yang telah dimulai sejak pertengahan tahun lalu. Pada tahun ini, perseroan menargetkan volume overburden removal dari tambang Kideco bisa mencapai 48,5 juta BCM. Sementara untuk proyek Bayan, overburden removal ditargetkan bisa mencapai 5,8 juta BCM.