Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya Beton Tbk membidik pertumbuhan keuntungan 36,56% dari realisasi 2017 senilai Rp340,45 miliar seiring dengan meningkatnya anggaran pemerintah khususnya untuk proyek infrastruktur.
Dalam laporan tahunan perseroan periode 2017 yang dipublikasi akhir pekan lalu, Direktur Utama Wijaya Karya Beton Hadian Pramudita optimistis dengan target yang dipasang pada 2018 dapat terealisasi.
Hadian mengatakan, perseroan menargetkan pendapatan usaha dan keuntungan pada 2018 meningkat masing-masing 29,52% dan 36,56% dibandingkan dengan realisasi 2017. Hal itu sesuai dengan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) tahun ini yang telah disahkan oleh jajaran manajemen emiten berkode saham WTON tersebut.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Beton menjelaskan bahwa perusahaan mengantongi laba bersih Rp340,45 miliar pada 2017. Jumlah tersebut di bawah target yang dipasang perseroan dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2017 senilai Rp360,58 miliar.
Akan tetapi, dia menyebut keuntungan perusahaan tumbuh 21% secara year on year pada 2017. Laba bersih emiten berkode saham WTON itu naik dari Rp282,14 miliar pada 2016 menjadi Rp340,45 miliar pada tahun lalu.
“Pertumbuhan usaha memberikan bukti bahwa perseroan mampu mencatatkan kinerja yang terus tumbuh meskipun di tengah tekanan persaingan yang semakin meningkat,” jelasnya saat dihubungi Bisnis.com, akhir pekan lalu.
Baca Juga
Dia mengatakan porsi penjualan pada 2017 kepada konsolidasi induk usaha, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., berkisar 25%. Kontribusi penjualan terbesar pada tahun lalu berasal dari permintaan swasta sebesar 36% dan sisanya merupakan penjualan ke perseroan pelat merah atau badan usaha milik negara (BUMN).
Adapun sektor yang paling banyak berkontribusi terhadap emiten berkode saham WTON pada 2017 yakni infrastruktur. Tercatat, 50% penjualan mengalir ke proyek-proyek yang tengah dikebut oleh pemerintah.
Di sisi lain, Yuherni menyebut arus kas operasional perseroan positif Rp556 miliar pada 2017. Rasio Return on Equity tercatat tumbuh dari 11,5% menjadi 12,7%.
Sebelumnya, Yushadi, Investor Relation Wijaya Karya Beton menjelaskan bahwa perseroan menargetkan 50% kontrak baru yang berasal dari proyek infrastruktur. sejumlah proyek yang akan dipasok oleh perusahaan pada tahun ini yakni pekerjaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam, Kalimantan Selatan, kereta cepat ringan (LRT) Jabodetabek, dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.