Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen kertas PT Fajar Surya Wisesa Tbk. membukukan kenaikan penjualan sebesar Rp7,33 triliun sepanjang 2017, naik 24,8% dari capaian pada 2016 yang tercatat sebesar Rp5,87 triliun.
Kendati mencatatkan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan emiten dengan kode saham FASW tersebut membengkak menjadi Rp5,92 triliun pada 2017 atau naik 26,2% (yoy) dari 2016 yang sebesar Rp4,69 triliun.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), laba komprehensif tahun berjalan perseroan pun tercatat mengalami penurunan 33% menjadi Rp580,85 miliar dari tahun sebelumnya yang senilai Rp772,56 miliar.
Adapun, salah satu yang menjadi faktor turunnya laba perseroan yaitu penambahan entitas anak usaha yang dibentuk Fajar Surya pada akhir tahun lalu. Pembentukan anak usaha ini memengaruhi kinerja keuangan perseroan secara konsolidasi.
Entitas anak usaha yang dibentuk perseroan yaitu PT Dayasa Aria Prima yang 10 juta lembar sahamnya atau sekitar 99,9% dimiliki oleh FASW. Perusahaan tersebut dibentuk oleh perseroan pada 14 Desember 201.
Adapun, anak usaha tersebut berkantor di Jakarta Pusat dan memiliki ruang lingkup usaha di bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, percetakan, pertanian, perbengkelan, dan jasa dan pengangkutan.
Baca Juga
Untuk tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan di kisaran 8%—10%, dengan didukung kondisi perekonomian pada 2018 yang lebih kondusif dibandingkan tahun lalu.
“Untuk laba, persentasenya [pertumbuhannya] tetap di bawah 10%,” ungkap Sekretaris Perusahaan Fajar Surya Wisesa, Marco Hardy belum lama ini.