Bisnis.com, JAKARTA— Reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpatahkan pada perdagangan terakhir pekan ini, Kamis (15/2/2018), menjelang libur Tahun Baru China.
IHSG ditutup di zona merah dengan pelemahan 0,04% atau 2,82 poin di level 6.591,58, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,33% atau 21,50 poin di level 6.615,90. Pada perdagangan Rabu (14/2), IHSG berakhir menguat 0,25% atau 16,22 poin di level 6.594,40.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif pada kisaran level 6.583,19 – 6.624,63.
Dari 571 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 182 saham menguat, 155 saham melemah, dan 234 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, lima dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin sektor aneka industri (-0,94%) dan finansial (-0,48%). Adapun sektor industri dasar memimpin empat sektor lainnya menetap di zona hijau.
Seperti yang sebelumnya telah diperkirakan Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi dalam risetnya, IHSG cenderung tertahan melemah hari ini saat indikator stochastic mulai memasuki area jenuh beli dengan momentum yang tertahan pada indikator RSI.
“Sehingga IHSG akan bergerak mixed cenderung tertahan melemah di hari terakhir perdagangan pekan ini sebelum libur tahun baru imlek,” tulisnya.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 mematahkan relinya selama tiga hari berturut-turut dengan berakhir melemah 0,43% atau 2,61 poin di level 597,19, setelah dibuka dengan penguatan 0,50% atau 2,98 poin di posisi 602,78.
Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau menguat dengan indeks FTSE Malay KLCI (+0,18%), indeks FTSE Straits Time Singapura (+1,19%), indeks SE Thailand (+0,21%), dan indeks PSEi Filipina (+0,17%).
Di kawasan Asia lainnya, Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berhasil membukukan rebound pada akhir perdagangan hari ini, didorong saham teknologi dan perbankan, saat investor mengabaikan lonjakan yen serta mencermati data inflasi dan penjualan ritel AS.
Secara keseluruhan, bursa Asia berhasil menguat untuk hari keempat berturut-turut sekaligus mengikis pelemahan yang dibukukan tahun ini, menyusul penguatan tajam pada bursa saham di Amerika Serikat (AS) saat investor mengabaikan laporan inflasi yang lebih tinggi daripada perkiraan.
Pada perdagangan Rabu (14/2), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 1,03% di level 24.893,49, indeks S&P 500 menanjak 1,34% di 2.698,63, dan indeks Nasdaq Composite berakhir menguat 1,86% di level 7.143,62.
Indeks harga konsumen utama AS, tidak termasuk biaya energi, naik 0,3% pada Januari dari bulan sebelumnya, kenaikan terbesar dalam satu tahun serta melampaui ekspektasi pasar. Data terpisah menunjukkan pembelian pada peritel turun 0,3%.
“Inflasi yang kuat sebenarnya merupakan cerminan atas ekonomi yang lebih kuat dan itu bagus untuk pasar ekuitas,” kata Edward Lim, chief investment officer di Covenant Capital Pte., seperti dikutip Bloomberg.
Saham-saham penekan IHSG:
Kode | (%) |
BBCA | -1,05 |
ASII | -1,19 |
HMSP | -0,61 |
TLKM | -0,74 |
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode | (%) |
TPIA | +4,10 |
GGRM | +0,78 |
SMGR | +1,84 |
ITMG | +3,08 |
Sumber: Bloomberg