Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pengembang kawasan industri PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. menganggarkan belanja modal senilai Rp600 miliar tahun ini, mayoritas untuk penambahan cadangan lahan antara 50 hektare hingga 60 hektare.
Sandy Budiman, Investor Relation Bekasi Fajar Industrial Estate, mengatakan bahwa anggaran belanja modal tersebut adalah untuk belanja lahan, pengembangan infrastruktur kawasan industri, dan pengembangan sejumlah proyek di kawasan industri MM2100 Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.
“Angka pasti untuk porsi masing-masing memang belum, tetapi secara prioritasnya, pertama adalah untuk akusisi lahan, kedua untuk infrastruktur, dan ketiga untuk development dengan total sekitar Rp600 miliar,” katanya hari ini Jumat (9/2/2018).
Tahun lalu, emiten dengan kode saham BEST ini menganggarkan belanja modal sekitar Rp800 miliar yang mayoritas peruntukkannya juga untuk penambahan cadangan lahan.
Kini, cadangan lahan perseroan di MM2100 mencapai 1.046 hektare (ha). Lahan yang telah dikembangkan lebih dari 500 ha, sementara total izin lokasi adalah 2.300 ha.
Sandy mengatakan, perseroan menargetkan dengan dana belanja modal tersebut cukup untuk menambah cadangan lahan antara 50 ha hingga 60 ha, sambil tetap memenuhi kebutuhan pengembangan infrastruktur dan pengembangan proyek-proyek lain perseroan.
Salah satu proyek yang tengah dikembangkan BEST yakni menara kantor BEST Office @MM2100. Biaya konstruksi proyek yang telah dimulai sejak April 2017 ini adalah senilai Rp66 miliar. Sandy mengatakan, saat ini progress konsutruksi sudah mencapai antara 65%-75% dan akan selesai pada semester pertama tahun ini.