Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,07%, Pelemahan IHSG Menipis Pada Akhir Sesi I

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap menghuni teritori negatif hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (5/2/2018). Meski demikian, pelemahan indeks mampu sedikit terkikis menyusul rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pengunjung mengambil gambar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (22/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengambil gambar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (22/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap menghuni teritori negatif hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (5/2/2018). Meski demikian, pelemahan indeks mampu sedikit terkikis menyusul rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia.

IHSG turun 0,53% atau 34,89 poin ke level 6.593,93 di akhir sesi I, setelah dibuka dengan pelemahan 1,09% atau 72,14 poin di posisi 6.556,68. Adapun pada perdagangan Jumat (2/2), IHSG mampu berakhir di zona hijau dengan penguatan 0,46% atau 30,36 poin di posisi 6.628,82.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.522,54 - 6.612,45. Sebanyak 96 saham menguat, 244 saham melemah, dan 231 saham stagnan dari 571 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama sektor industri dasar (-1,78%) dan aneka industri (-1,14%). Adapun sektor tambang menjadi satu-satunya yang bergerak positif dengan kenaikan 0,27%.

Dilansir Bisnis.com, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2017 sebesar 5,19% secara year-on-year (yoy). Dengan capaian ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2017 mencapai 5,07%.

Namun, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pertumbuhan ekonomi secara kuartal ke kuartal (quarter-to-quarter/qtq) turun 1,7% jika dibandingkan kuartal sebelumnya. Menurut BPS, penurunan ini dipengaruhi faktor musiman, di antaranya berakhirnya masa panen dan penurunan ekspor netto. "Biasanya negatif karena faktor musiman," ujarnya.

Secara menyeluruh, pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2017 dipengaruhi berbagai faktor seperti pertumbuhan ekonomi global serta realisasi belanja pemerintah terutama untuk belanja barang, modal dan pegawai. Belanja pemerintah tercatat sebesar Rp623,35 triliun atau 29,22% dari pagu 2017, yang sebesar Rp2.133,3 triliun.

Bersama IHSG, indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau bergerak melemah siang ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-1,37%), indeks PSEi Filipina (-2,78%), indeks SE Thailand (-1,04%), dan indeks FTSE Malay KLCI (-0,91%).

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro